Muhammad Yusrinal

Yang Terbaik Diantara Kalian Adalah Yang Mempelajari Al-Qur'an Dan Yang Mengajarkannya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tak banyak orang yang mengenal Aminah Assilmi. Ia adalah Presiden Internasional Union of Muslim Women yang telah meninggal dunia pada 6 Maret 2010, dalam sebuah kecelakaan mobil di Newport, Tennesse, Amerika Serikat.

Perjalanannya menuju Islam cukup unik. Perjalanan yang patut dikenang. Semuanya berawal dari kesalahan kecil sebuah komputer. Mulanya, ia adalah seorang gadis jemaat Southern Baptist–aliran gereja Protestan terbesar di AS, seorang feminis radikal, dan jurnalis penyiaran.

Sewaktu muda, ia bukan gadis yang biasa-biasa saja, tapi cerdas dan unggul di sekolah sehingga mendapatkan beasiswa. Satu hari, sebuah kesalahan komputer terjadi. Siapa sangka, hal itu membawanya kepada misi sebagai seorang Kristen dan mengubah jalan hidupnya secara keseluruhan.

Niat dan Ikhlas

Fudhail bin Iyadh Rahimahullah berkata :
“Meninggalkan suatu amal karena manusia adalah riya, baramal karena manusia adalah syirik. Sedangkan ikhlas adalah mengerjakan dan meninggalkan sesuatu karena Allah semata.”
(Tazkiyatu An-Nafs, 17)

Abdullah bin Mubarak Rahimahullah berkata :
“Berapa banyak amalan kecil menjadi besar pahalanya karena niat dan berapa banyak pula amalan besar menjadi kecil pahalanya karena niat.”
(Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam, 12)

Beberapa waktu lalu, saya menjumpai berbagai macam tuduhan dan cemoohan terhadap Muhammad dan juga terhadap ajaran yang dibawanya, Islam. Hal tersebut terutama di beberapa situs web anti Islam yang mengkhususkan diri dalam kegiatan seperti itu.

Namun demikian, kualitas cacian mereka yang amatiran itu membuat saya ragu apakah mereka itu memang benar-benar mencaci atau cuman membual saja.

Hal ini terlihat dari kosa kata kotor mereka yang terbatas, pas-pasan, dan hanya muter-muter di topik yang itu-itu saja, basi.

Inilah mungkin juga yang menyebabkan mereka tidak masuk rekor MURI untuk kategori kreativitas dalam memberikan cacian. Cacian mereka tak bermutu, dan aktivitas mereka itu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan katak yang bernyanyi dalam tempurung.

Ketika Usamah bin Zaid bersiap-siap untuk keluar di jalan Allah bersama pasukannya sesudah Rasul Shalallahu alaihi wa sallam wafat, keberangkatannya dilepas oleh Khalifah pertama, Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu.

Usamah menaiki hewan kendaraannya, sedang Abu Bakar berjalan kaki. Usamah pun berniat akan turun dari kendaraannya agar khalifahlah yang mengendarainya. Akan tetapi, Ash-Shiddiq berkata : “Jangan turun! Demi Allah, aku tidak mau naik. Apalah salahnya aku jika mendebukan telapak kakiku sesaat di jalan Allah.”

Anda adalah orang yang paling tinggi aqidahnya, putih lagi kokoh sekokoh gunung, benar sebenar fajar, lagi sempurna sesempurna pengembannya, yaitu Rasul Shalallahu alaihi wa sallam.

Paling tinggi yang disembahnya, karena penguasa, Tuhan, Penolong, Pemberi Kecukupan dan Yang Memberi Rezki, adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam.

Paling tinggi tamsilnya. Ia merupakan intisari pengajaran, kesimpulan norma-norma semua umat, dan kecemerlangan yang tidak didapati dalam kitab-kitab suci lainnya.

1. Komitmen dalam beraqidah

Seorang mukmin mengemban sebuah risalah (ajaran) dan prinsip. Dia senantiasa menyadari bahwa kelak dia akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah, tentang tugasnya dalam mengemban aqidah ini. Hendaknya, ia mempersiapkan jawaban apa yang akan dia kemukakan di hadapanNya!

Maksud kesungguhan dalam beraqidah adalah bahwa kita hidup dan berinteraksi penuh dengan aqidah. Hendaknya aqidah ini bagi kita lebih mahal daripada ibu, bapak, istri, anak dan saudara-saudara kita. 

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
Bismillaahirrohmaanirrohiim.........

 
Segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah. Wa ba’du :

Sesungguhnya diantara peran-peran terpenting dan sebaik-baiknya amalan yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, adalah saling menasehati, mengarahkan kepada kebaikan, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. At-Tahdzir (memberikan peringatan) terhadap yang bertentangan dengan hal tersebut, dan segala yang dapat menimbulkan kemurkaan Allah Azza wa Jalla, serta yang menjauhkan dari rahmat-Nya.

Di antara ulama salaf ada yang berjalan bermalam-malam dan berhari-hari dengan kedua kakinya untuk mencari tahu sebuah hadits. Dia tidak pernah bosan dan tidak pula jemu. Dia berselimutkan langit dan tempat pembaringannya adalah debu-debu. Dia minum dari air kolam, berbantalkan gundukan pasir, dan bersandar pada bebatuan. Perut kosong dan keroncongan. Hingga akhirnya dia berhasil mempersembahkan kepada umat Islam turats (peninggalan) yang penuh berkah, yang akan dia dapatkan pahalanya di hari dimana tidak ada lagi bermanfaat harta benda dan anak-anak.

Bismillahirrahmanirrahim
Wahuwa Hasbi Wani’mal Wakil

Maha suci Allah yang menjalankan malam dan siang. Segala puji bagi Allah sebanyak hitungan bulan dan tahun. Tiada Tuhan selain Allah Yang kebesaranNya tidak bisa dibayangkan oleh angan-angan.

Allah Maha Besar, Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia. Pengendali masa, Pengatur segala urusan, Yang Menjalankan siang, malam, dan Yang Maha tinggi dari segala sesuatu dengan kekuasaan, keperkasaan dan kemuliaanNya.

Semua yang disembah selain Allah adalah batil. Sesungguhnya Dia Maha Esa, Tuhannya orang-orang yang hidup dari awal sampai akhir zaman.

Bagaimana bisa ada Dzat yang disembah selain Allah? Padahal segala sesuatu yang berada di bawah ArsyNya selalu memohon dan takut kepadaNya. Bukankah matahari, bulan dan bintang telah ditundukkan? Bukankah langit, bumi dan apa yang berada di dalamnya diatur dengan hukumNya? Bukankah planet-planet berotasi pada porosnya atas kehendak Allah?

Maha Suci Allah. Maha Suci Allah. Begitu Agung keberadaanNya.
Maha Suci Allah. Maha Suci Allah. Begitu langgeng kekuasaanNya.

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulilahi rabbil Alamiin
Wasalatu wasalamu ala ashrafl mursalin nebiyuna wa habibuna Muhamad wa ala ahlihi wa ashabihi ajmaiin


1. Start off each day with 'adhkaar al-istiyqaadh' (waking up Supplications), thanking Allah for waking up in good shape.

2. Put Allah first in your life.

3. Broaden your horizons - learn 5 new verses from the Quran every day, travel to pray far in the mosque to brighten your day,take up a booklet having supplications and read them.

Prakata

Sebelum membahas pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan untuk mempertuhankan Yesus dalam Al-Qur’an, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang kurang memahami pemikiran semetik (Yahudi dan Arab)

Hal ini terlihat bagaimana orang-orang luar semetik seperti Yunani dan Romawi dan saat ini ikut-ikutan pula umat Kristiani, sering salah menginterpletasikan, baik sengaja atau tidak sengaja, bahasa-bahasa simbol atau bahasa-bahasa sanjungan untuk memuliakan seorang nabi atau rasul dalam Kitab Samawi (Taurat, Injil dan Al-Qur’an).

1. Memfitnah dan Membuat kedustaan terhadap Ibnu Taimiyah.

Metode Ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang secara jelas menjadi musuh-musuh Ibnu Taimiyah. Beberapa kedustaan terlihat dibuat secara lihai dan tersusun rapi dari mulai membuat tulisan yang mengesankan dibuat sendiri oleh Ibnu Taimiyah Hingga memalsukan surat-surat beliau.

Berikut ini akan kami bawakan risalah yang berisi tanya-jawab dalam hal aqidah Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.Dengan mencermati karya beliau ini akan tampaklah bagi kita sebenarnya bagaimana aqidah [keyakinan] beliau yang mungkin bagi sebagian kalangan telah mendapatkan kesan negatif mengenai beliau. Silakan anda telaah dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang. Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita.Tanya : Siapakah Rabbmu?Jawab : Rabbku adalah Allah yang telah memeliharaku dan memelihara seluruh alam dengan segala nikmat-Nya. Dia lah sesembahanku, tidak ada bagiku sesembahan selain-Nya. Sebagaimana yang difirmankan Allah ta’ala dalam surat al-Fatihah (yang artinya), “Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.”

Sesungguhnya bulan Allah Muharram merupakan bulan yang agung lagi penuh berkah, Muharram adalah awal bulan pada tahun hijriyah dan termasuk salah satu dari bulan-bulan haram, sebagaimana firman Allah سبحانه وتعلى yang artinya :

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu” (QS. At Taubah :36)

Kalangan Ahlu Sunnah wal Jama’ah sepakat bahwa orang yang telah meninggal dapat menerima manfaat dari usaha orang yang masih hidup dalam dua hal :

1. Apa-apa yang (diusahakan oleh) orang yang telah meninggal (kebaikan bagi orang lain) di masa hidupnya. Hal itu dapat menjadi sebab diterimanya manfaat dari usaha orang yang masih hidup.
2. Perbuatan-perbuatan baik yang shalih dari orang-orang yang hidup apabila dikerjakan dan disengaja dengannya untuk taqarub (mendekatkan diri) kepada Allah kemudian dihadiahkan pahalanya kepada mayit, maka niscaya akan sampai kepadanya, insya Allah. Hal ini sesuai dengan perbedaan pandangan diantara mereka tentang sebagian ibadah [1] :

Mengingat banyaknya orang yang menyerang aqidah dan manhaj Imam Muhammad bin Abdul Wahhab karena terdorong oleh nafsu atau kebodohan atau kedua-duanya, serta maraknya isu bohong dan tuduhan yang dilancarkan terhadap dakwah ini maupun para pengikutnya, dalam kesempatan ini saya ingin mengemukakan salah satu risalah beliau yang mengungkapkan tentang aqidah, manhaj dan sikap beliau menanggapi berbagai isu atau tuduhan minor tentang beliau. Risalah inilah yang pernah beliau kirimkan kepada penduduk Al-Qashim.

Bahwa seorang pemerhati hakekat (syiah) Rofidhoh serta aktifitas mereka akan mudah mengetahui bagaimana kriminal serta rasa benci mereka terhadap seluruh manusia dan khususnya golongan Ahlussunnah dimana perasaan benci ini berasal dari aqidahnya yang telah membuat pandangan mereka terbalik, yang baik dianggap buruk dan sebaliknya.. keburukan dianggap sebagai kebajikan.

(Syiah) Rofidhoh adalah sekelompok orang liar yang berlaku kejam, ganas pada mereka berbeda kenyakinan terutama Ahlussunnah yang dianggap sesat serta menjadi musuh utama mereka, yang selalu menerangkan kebobrokan akidah syi’ah pada masyarakat, karena ini pula mereka menghalalkan darah dan harta Ahlussunnah.

Oleh Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

Saya akan menjelaskan salah satu aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, yang telah hilang dari dada sebagian kaum muslimin, yaitu : tentang istiwaa Allah di atas Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran dan kemuliaan-Nya. Sehingga bila kita bertanya kepada saudara kita ; Dimana Allah ? Kita akan mendapat dua jawaban yang bathil bahkan sebagiannya kufur..! :

Allah ada pada diri kita ini ..!

Allah dimana-mana di segala tempat !

Jawaban yang pertama berasal dari kaum wihdatul wujud (kesatuan wujud Allah dengan manusia) yang telah dikafirkan oleh para Ulama kita yang dahulu dan sekarang. Sedangkan jawaban yang kedua keluar dari kaum Jahmiyyah (faham yang menghilangkan sifat-sifat Allah) dan Mu’tazilah, serta mereka yang sefaham dengan keduanya dari ahlul bid’ah.

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri ketika ditanya tentang seorang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar, beliau berkata: “Ia telah kafir kepada Allah.” Kemudian ditanya: “Apakah kita menshalatinya (bila meninggal dunia)?” Beliau berkata: “Tidak, tiada kehormatan (baginya)….” (Siyar A’lamin Nubala, 7/253)

Al-Imam Malik ketika ditanya tentang mereka (Syiah Rafidhah) beliau berkata: “Jangan kamu berbincang dengan mereka dan jangan pula meriwayatkan dari mereka, karena sungguh mereka itu selalu berdusta.” (Mizanul I’tidal, 2/27-28, karya Al-Imam Adz-Dzahabi)

» Ali terbang di atas mega awan

- Diriwayatkan oleh Hasyim Albahroni dari Ali As bahwa Ali pernah mengendarai awan terbang berputar mengelilingi tujuh bumi (Madinatul Maajiz 1/542).

- Kelompok Yazid bin Muawiyah mendatangi Ali bin Husein, mereka menemukan Ali sedang mengendarai awan (Madinatul Maajiz 4/256).

- Juga dari Thoba Thaba’i berkata : Allah telah menguasakan awan pada Ali maka ia berjalan dari dunia timur ke barat (Tafsir Al Mizan 13/372).

Batasan aurat

Karaki berkata bila kamu menutup kemaluanmu maka benar-benar telah menutup aurat (Al Kaafi 6/501 Tahdzibul Ahkam 1/ 374), sedangkan pantat, yang diangap aurat adalah lobang dubur, bukan dua pantat, dan paha juga bukan termasuk aurat.

Shodiq AS berkata “paha tidak termasuk aurat”, bahkan Imam AL Baqir As telah mengecat auratnya dan membalut lubang kemaluannya (Jamial Maqosid Lilkaraki 2 / 94. Al Mu’tabar karangan Al Hulli 1 / 222 Muntaha Tolab 1/39, Tahrirul Ahkam1/202,semuanya karangan Al Hulli Madarikul Ahkam 3/191)

Contoh-Contoh Kemusyrikan

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais

Para ulama madzhab Imam Syafi’i memperingatkan akan contoh-contoh kemusyrikan agar hal itu dijauhi. Imam Syafi’i dan sejumlah pengikutnya, misalnya melarang segala bentuk kemusyrikan, baik syirik besar maupun syirik kecil, seprti berdo’a kepada selain Allah[46], bersujud kepada selain Allah[47], ruku’ kepada selain Allah[48], nadzar kepada selain Allah[49], menyembelih binatang untuk selain Allah[50[, keyakinan bahwa seseorang itu dapat mengetahui hal-hal ghaib[51], bersumpah dengan menyebut selain Allah[52], menyatakan “Apa yang dikehendaki oleh Allah dan kamu”[53], dan mempunyai keyakinan bahwa sihir itu sendiri memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang”.[54]

Sarana Syirik Yang Perlu Dihindari

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais

Dalam rangka menjaga kemurnian tauhid, para ulama madzhab Imam Syafi’i telah mengingatkan tentang wasilah (perantara, sarana), yaitu hal-hal yang dapat menyebabkan syirik, agar hal itu dihindari. Imam Syafi’i, misalnya, begitu pula dengan imam-imam lain dalam madzhab Syafi’i, melarang hal-hal yang dapat menjadi wasilah syirik, seperti menembok kuburan[16], meninggikannya[17], dan membuat bangunan di atasnya[18]. Demikian pula menulis sesuatu di atas kubur[19], memasang lampu di atasnya[20], dan menjadikan kuburan sebagai masjid[21].

Juga dilarang melakukan shalat dengan menghadap ke kuburan[22], berdo’a menghadap ke kuburan[23], melakukan thawaf mengelilingi kuburan[24], duduk di atasnya[25], mencium dan mengusap dengan tangan[26], memasang tenda dan naungan-naungan apa saja di atasnya[27], dan mengatakan, “Demi Allah dan demi keturunan kamu”[28] atau mengatakan, “Apa yang dikehendaki oleh Allah dan kamu.”[29]

Macam-Macam Syirik Menurut Sebagian Ulama Madzhab Syafi’i

Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais

1. Imam ar-Raghib al-Ishfahani

Beliau berkata, “Syirik yang dilakukan manusia dalam agama ini ada dua macam. Pertama, Syirik besar, yaitu menetapkan adanya sekutu bagi Allah, dan ini merupakan kekafiran yang terbesar. Kedua adalah syirik yang samar dan kemunafikan.”[7]

2. Al-‘Allamah Ali as-Suwaidi Asy-Syafi’i

Beliau berkata, “Ketahuilah bahwa syirik itu adakalanya terjadi di Rububiyah, dan ada kalanya terjadi di Uluhiyah. Yang kedua ini dapat terjadi di dalam I’tiqad, dan juga dapat terjadi di dalam mu’amalah khusus dengan Tuhan.

Syirik yang kedua ini, dimana kemudian timbul syirik ibadah, terbagi menjadi ucapan dan perbuatan. Dan masing-masing dari dua ini, terdapat syirik besar yang tidak terampuni. Pembicaraan kita sekarang adalah tentang syirik besar, dimana Allah mewajibkan kita untuk menjaga diri dari syirik itu. Iman seseorang tidak akan sempurna kecuali setelah ia mengetahui syirik dengan macam-macam dan sebab-sebabnya.

Pengertian Syirik Menurut Ulama Madzhab Syafi’i

Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais

1. Imam al-Azhari asy-Syafi’i

Beliau mengatakan, Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang hambaNya yang bernama Luqman al-Hakim, beliau berkata kepada putranya :

“Janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman : 13)

Syirik adalah kamu membuat sekutu bagi Allah dalam ketuhananNya (RububiyahNya). Maha Luhur Allah dari sekutu-sekutu dan tandingan-tandingan. Makna Laa tusyrik dengan memakai ba’ dalam billaahi adalah : “Kamu jangan menyepadankan Allah dengan yang lain sehingga yang lain itu kemudian kamu jadikan sekutu bagi Allah. Begitu pula dalam firmanNya :

“Disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu.” (QS. Ali Imaran : 151)

Maka isyrak (menyekutukan) dalam ayat ini adalah menyepadankan Allah dengan yang lain. Dan siapa yang menyepadankan Allah dengan makhlukNya, maka ia telah musyrik, karena Allah itu satu tidak ada sekutu, tidak ada tandingan maupun bandinganNya.”[2]

Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais

Bahaya Kemusyrikan

Apabila tauhid memberi pengaruh dan membuahkan hal-hal yang posituf, maka di sisi lain kemusyrikan justru akan mendatangkan bahaya-bahaya dan kerusakan-kerusakan sebagai berikut :

1. Pelecehan Martabat Manusia

Apabila seseorang menyembah kepada sesama makhluk, selain Allah, sementara makhluk yang disembah itu tidak dapat memberinya manfaat maupun menimpakan bahaya, tetapi ia dijadikan sebagai sesembahan yang diaati, padahal ia adalah sama-sama makhluk seperti juga yang menyembah, yang tidak memiliki kekuasaan apa-apa, bahkan terkadang yang disembah itu lebih rendah martabatnya dari pada yang menyembah, seperti sapi betina, pohon, batu dan lain-lain; maka apakah layak seorang manusia yang diberi akal dan terhotmat melakukan hal seperti itu? Itulah kemusyrikan. Dan apakah ada pelecehan terhadap martabat manusia yang lebih parah dari kemusyrikan itu.

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais

Muqaddimah

Segala puji bagi Allah. kepadaNya kita memuji, meminta pertolongan dan ampunan. Kita berlindung kepadaNya dari kejahatan jiwa kita dan keburukan perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan siapa yng disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang memberikan petunjuk kepadanya.

Saya bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah, Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagiNya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu bukan termasuk kalangan Syi’ah. Dan kami meyakini bahwa ia tidak memiliki hubungan sama sekali dengan mereka, bahkan kami meyakini bahwa perkataan-perkataan mereka tentangnya justru mencelanya dan tidak memujinya, bahkan mereka itu adalah musuh-musuhnya sebab mereka menuduhnya dengan hal yang tidak pernah dikatakannya dan tidak pernah ia klaim. Demikian pula, madzhab mereka itu berkonsekuensi kepada penyematan sifat pengecut, plin-plan dan munafik untuk Ali, sekalipun mereka tidak berterus terang tentang hal itu, akan tetapi itu adalah konsekuensi logis dari perkataan mereka.

Hari Kiamat adalah merupakan hari yang sangat agung, sebuah peristiwa besar, musibah yang maha dahsyat. Hari dimana Allah menghancurkan alam semesta ini sehancur-hancurnya. Menjadikan matahari dan bulan hilang cahayanya, bintang-bintang berserakan, air laut meluap, gunung-gunung berterbangan, manusia bagaikan anai-anai yang berhamburan. Kengeriannya membuat anak yang baru lahir menjadi beruban, seorang ibu lupa terhadap anaknya, setiap orang sibuk dengan keselamatannya masing-masing. Itulah hari dimana Allah menetapkannya sebagai hari terakhir bagi kehidupan dunia yang fana ini, dan sebagai pintu gerbang menuju kehidupan yang abadi.

Muhammad Yusrinal :
Mas Haykel : Pembicaraan tentang Siapa pembunuh Imam al-Husain, tdk ada sedikitpun perkataan saya, semuanya perkataan dari kitab-kitab kalian. Jadi jgn salahkan saya, salahkanlah ulama-ulama kalian.

Dalil kepemimpinan Abu Bakar dan seterusnya sebagai Khalifah, sdh dijelaskan, baca saja baik-baik dan dengan tenang, niscaya engkau akan memahaminya.

Tentang ke-mashuman para Imam. Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwasanya tidak ada yg Ma'shum keculai Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Dan kemashuman Rasulpun bukan berarti tdk pernah terjatuh di dalam kesalahan ataupun lupa. Tetapi beliau pernah di tegur oleh Allah beberapa kalai dinantaranya di dalam kisaha yg terdapa dalam Surat Abasa. Kemashuman yg dimaksud adalah dijaga dari kesalah, artinya ketika beliau keliru langsung ditegur dan dibenarkan oleh Allah.

Mustofa Chepy Habsyie :
@ MY Nabi Muhammad adalah keturunan Ibrahim banyak hadis nabi yg menyatakan ini,sedangkan keturunan Ibrahim dan Ibrahimnya sdr Pasti secara OTOMATIS RASULULLAH JUGA ADALAH SEORANG IMAM ,ini bukan asal ngoceh ttp sesuai ayat :“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu IMAM bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari KETURUNANKU (Nabi Muhammad adlh keturunan Ibrahim)". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". QS. (2:124).

Muhammad Yusrinal :
Aneh... Saudara Mustofa Chepy menggugat Al-Khumaini. Ketika Khumaini mengatakan bhw Rasul tdk pernah menjelaskan persoalan Imamah di dalam Al-Qur'an, eh saudara Mustofa langsung mengemukakan dalil-dalil tentang pembenaran aqidah ke-imamah-an.
25 April jam 4:37 •

Muhammad Yusrinal :
Ibnul Qayyim berkata, “Dan rahasia keluarnya Khilafah dari Ahlul Bait Nabi kepada Abu Bakar, Umar dan Utsman adalah bahwa andaikata Ali رضى الله عنه yang menjawabat khalifah setelah beliauصلى الله عليه وسلم , pastilah orang-orang menggungat tanpa yang akan mengatakan, ‘Sesungguhnya ia adalah raja, yang mewariskan kerajaannya kepada Ahli baitnya.’ Dengan begitu, Allah سبحانه وتعالى menjaga kedudukan risalah dan kenabian beliau dari syubhat ini.

Muhammad Yusrinal :
Pertama, Siapa yg mengatakan ahlus Sunnah tdk mengikuti dan mencintai ahlul bait???

kedua, Apa yg kalian inginkan dari hadits-hadits di atas??? Mau menetapkan aqidah ke-Imamah-an??

Dengarkanlah perkataan al-Khumaini tentang Imamah : "Amat jelas, bahwa andaikata Nabi Shalallahu alaihi wa sallam menyampaikan perkara imamah sesuai dgn yg diperintahkan Allah kepadanya dan berupaya dgn segenap tenaga dalam masalah ini, pastilah semua perselisihan ini tidak akan terjadi di negri-negri Islam." [Kasff al-Asrar, hal. 155]

"Sesungguhnya Nabi menahan diri dari menyinggung masalah imamah di dalam Al-Qur'an karena khawatir al-Qur'an akan mengalami penyimpangan sepeninggalnya, atau perselisihan pendapat di kalanganumat Islam akan semakin menjadi, sehinggaberpengaruh terhadap Islam." [Kasyf al-Asrar, hal. 149]

Tulisan ini saya copy paste dari catatan teman saya di Facebook, seorang penganut Syi’ah Imamiyah al-Itsna Asyariyyah yang bernama Mustofa Chepy Habsyie. Dia menulis sebuah tulisan dengan mengambil rujukan dari kitab-kitab Ahlus Sunnah wal Jama’ah untuk membenarkan madzhabnya yang bathil yang kemudian dibantah oleh sebagaian ikhwan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sehingga terjadilah diskusi yang amat panjang yang mengungkap kedustaannya :

Berikut ini tulisannya, Dia berkata :
KEWAJIBAN MENJADI PENGIKUT SYIAH BUkAN YG LAINNYA DALAM HADIS SUNNI

Aku akan menolong org Yang menghormati keturunanku; memenuhi keperluan dan membantu urusan mereka pada waktu diperlukan serta yang mencintai mereka sepenuh hati" krn Mereka (ahlul bait) adalah keturunanku, dicipta dari darah dagingku dan dikurniai pengertian serta pengetahuanku. Celakalah orang dari umatku yang mend...ustakan keutamaan mereka ,i Allah SWT tidak akan menurunkan syafaatku (Hadis KITAB SUNNI)

Tauhid secara bahasa artinya menjadikan Allah itu Esa. Sedangkan secara istilah, Tauhid adalah mengesakan Allah di dalam RububiyahNya, UluhiyahNya dan Asma’ dan SifatNya. Dengan demikian Tauhid itu terbagi menjadi tiga bagian dan masing-masing bagian ini memiliki definisinya masing-masing. Berikut ini penjelasannya.

Pertama, Tauhid Rububiyah
Yaitu menjadikan Allah satu-satunya sebagai Rabb. Allah سبحانه وتعالى berfirman,

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.” (QS. Al-Fatihah : 2)

Rabb sendiri berarti Al-Khaliq (Pencipta), Al-Razzaq (Pemberi rezki), Al-Malik (Raja) Al-Mudabbir (Pengatur). Dengan demikian Tauhid Rububiyah berarti kita meyakini bahwasanya Allah bersendiri di dalam mencipta, memberi rezki, berkuasa atas segala sesuatu, yang mengatur segala urusan, yang menghidupkan dan yang mematikan, yang tidak ada sekutu baginya.

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّين

“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah : 6-7)

Ayat ini merupaka doa yang Allah سبحانه وتعالى ajarkan kepada kita. Bahkan disebutkan oleh para ulama bahwa sebaik-baik doa yang Allah سبحانه وتعالى ajarkan kepada hambaNya adalah doa ini. Untuk itu tidak kurang 17 kali sehari semalam kita membacanya dalam shalat-shalat kita. Kalau sekiranya ada doa yang lebih baik dari doa ini niscaya Allah سبحانه وتعالى menempatkannya pula pada surat ini.

1.Hadirilah majelis-majelis ilmu (syar’i), yang demikian itu menjadikan agamamu tegak di atas ilmu, jauh dari ta’ashshub, taqlid buta apalagi hawa nafsu.

2.Hindarilah majelis-majelis yang membuat engkau lalai dari mengingatNya. Jangan engkau disibukkan dengan gosip-gosip murahan, perbincangan yang tidak bermanfaat untuk urusan duniamu apalagi untuk urusan akhiratmu.

Ini adalah sebuah risalah singkat yang perlu diketahui dan dipahami dengan baik oleh seorang muslim seputar agama Islam.

1. Agama Islam adalah jalan menuju kebahagiaan

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِِسْلاَمِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ

“Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapatkan hidayah, Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendakiNya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am : 125)

1. Karena merupakan kewajiban bagi setiap muslim

Menuntut ilmu syar’i merupakan salah satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban yang Allah bebankan kepada umat ini. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

طَلَبُ العِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلى كُلِّ مُسْلِمين

”Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim” (HR. Ibnu Majah)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, ”Menuntut ilmu syar’i adalah fardhu kifayah, kecuali hal-hal yang wajib bagi setiap manusia. Seperti, setiap orang wajib menuntut ilmu tentang hal-hal yang diperintahkan Allah dan yang dilarangNya; karena sesungguhnya hal (seperti) ini wajib (fardhu ’ain) atas setiap manusia.” (Majmu’ Fatawa XXVIII/80).

Beberapa kaum muslimah ada di antara mereka yang enggan mengenakan jilbab, jika ditanyakan kepada mereka “mengapa mereka nggan berjilbab?” maka akan kita dapatkan beberapa alasannya, diantaranya :

1. Sebagian diantara mereka ada yang menganggap bahwa Jilbab hanyalah budaya orang-orang Arab

Sejelek-jelek alasan yang dilontarkan oleh mereka yang enggan mengenakan jilbab adalah alasan ini. Sungguh ini merupakan kekufuran yang nyata. Apakah dia melontarkan perkataannya itu di atas ilmu ataukah hanya persangkaannya semata? Adakah dia pernah mendengarkan sebuah perkataan dari pakar kebudayaan orang-orang Arab yang menyatakan bahwa jilbab itu hanyalah kebudayaan orang Arab? Datangkan bukti-bukti kebenaran kalian jika kalian adalah orang-orang yang benar! Tidaklah mereka berucap yang demikian itu kecuali hanya dibangun di atas persangkaannya semata yang berpangkal dari kebodohan yang telah menyelimutinya.


Al-Qur’an adalah merupakan petunjuk yang datang dari Allah Azza wa Jalla kepada orang-orang yang menginginkan petunjuk dan sebagai penawar bagi penyakit yang berada di dalam dada-dada manusia. Yang tidak datang padanya kebathilan, baik dari depan maupun dari belakangnya. Kuat hujjahnya, jelas hukum-hukumnya, indah gaya bahasanya, yang membungkam para penyair yang terdahulu dan yang akan datang dengan ketinggian sastranya.

Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar Nabi yang mulia Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam. Yang dengannya, beliau mengangkat derajat orang-orang yang hina kepada kemuliaan, dan menghilangkan segala bentuk kezhaliman dan menggantinya dengan keadilan.


Alhamdulillahi Robbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah atas segala nikmatnya yang tiada terhitung dan pertolongannya yang tiada terbatas, yang telah memuliakan kita dengan Islam dan dengan Al-Qur’an serta dengan seorang Rasul yang lebih diunggulkan diatas setiap makhlukNya.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah memenangkan al haq diatas kebatilan dan telah menghancurkan kebatilan itu sampai keakar-akarnya.

Wahai kaum muslimin...
Ketahuilah bahwasanya kalian sedang diperangi oleh musuh-musuh Allah, tentara-tentara syaitan dari agama-agama kafir salibis zionis serta orang-orang Islam yang tidak waras pikirannya penghancur Islam dari dalam dari kalangan orang-orang zindiq yang bergabung bersama mereka.

About This Blog

"I dedicate this blog to myself personally and to my brothers the other as an advice that can bring us closer to Allah.

I hope this blog can provide many benefits to humankind, especially to improve the quality of our faith in Allah."

About Me

"I am a Muslim, and I am proud to be a Muslim. I am very grateful to my Lord because He has made me a Muslim. I also gained will always beg Him for he always makes me a Muslim until I meet Him in the wilderness masyhar. I really love my religion, therefore, I will fight for it with gusto. if you are a Muslim and also love your religion, then we will meet in a state of loving. But if you are against me and my religion, then we'll be seeing in the field of jihad. whoever you are!!!"

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman