Muhammad Yusrinal

Yang Terbaik Diantara Kalian Adalah Yang Mempelajari Al-Qur'an Dan Yang Mengajarkannya

Hari Kiamat adalah merupakan hari yang sangat agung, sebuah peristiwa besar, musibah yang maha dahsyat. Hari dimana Allah menghancurkan alam semesta ini sehancur-hancurnya. Menjadikan matahari dan bulan hilang cahayanya, bintang-bintang berserakan, air laut meluap, gunung-gunung berterbangan, manusia bagaikan anai-anai yang berhamburan. Kengeriannya membuat anak yang baru lahir menjadi beruban, seorang ibu lupa terhadap anaknya, setiap orang sibuk dengan keselamatannya masing-masing. Itulah hari dimana Allah menetapkannya sebagai hari terakhir bagi kehidupan dunia yang fana ini, dan sebagai pintu gerbang menuju kehidupan yang abadi.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang hari Kiamat,

الْقَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4) وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ

“Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al-Qari’ah : 1-5)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (13) وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (14) فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (15) وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ

“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.” (QS. Al-Haqqah : 13-16)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berirman,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS. Az-Zumar : 68)

• Hari Kiamat pasti terjadi dan tidak ada keraguan padanya sedikitpun.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَسْتَعْجِلُ بِهَا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِهَا وَالَّذِينَ آَمَنُوا مُشْفِقُونَ مِنْهَا وَيَعْلَمُونَ أَنَّهَا الْحَقُّ أَلَا إِنَّ الَّذِينَ يُمَارُونَ فِي السَّاعَةِ لَفِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ

“Orang-orang yang tidak beriman kepada hari Kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Asy-Syura : 18)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

أَتَى أَمْرُ اللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah (hari Kiamat), maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. An-Nahl : 1)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَيَسْتَنْبِئُونَكَ أَحَقٌّ هُوَ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ

“Dan mereka menanyakan kepadamu, ‘Benarkah (adzab yang dijanjikan) itu?’ Katakanlah, Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya adzab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya)’.” (QS. Yunus : 53)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, ‘Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’ Yang demikian itu adalah muda bagi Allah.” (QS. At-Taghabun : 7)

• Dekatnya hari Kiamat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ

“Telah dekat kepada manusia hari menghisap segala amal mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” (QS. Al-Anbiya : 1)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اللَّهُ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَالْمِيزَانَ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ

“Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan menurunkan (neraca) keadilan, dan tahukah kamu, boleh jadi hari Kiamat itu (sudah) dekat?” (QS. Asy-Syura : 17)

Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ

“Aku dan Kiamat dibangkitkan seperti kedua jari ini.” (HR. Muslim)

Dari Shal berkata, Aku pernah melihat Nabi Shalallahu alaihi wa sallam memberi isyarat dengan kedua jarinya yang di sebelah ibu jari, yaitu jari telunjuk dan jari tengah seraya bersabda,

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ هَكَذَا

“Aku dan Kiamat dibangkitkan seperti ini.” (HR. Muslim)

Artinya, pangkal jari telunjuk sampai dengan ujung jari telunjuk merupakan jarak penciptaan alam semesta sampai diutusnya Rasulullah. Sedangkan pangkal jari tengah sampai dengan ujung jari tengah merupakan jarak penciptaan alam semesta sampai terjadinya hari Kiamat. Jadi, jarak ujung jari telunjuk sampai kepada ujung jari tengah, itulah sisa umur dunia sekarang ini.

• Hari Kiamat merupakan perkara yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Mereka menanyakan kepadamu tentang Kiamat, ‘Kapankah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya’.” (QS. Al-A’raf : 187)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبً

“Manusia bertanya kepadamu tentang hari Kiamat. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu hanya di sisi Allah’. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktunya.” (QS. Al-Ahzab : 63)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat.” QS. Luqman : 34)

Dari ayat-ayat yang telah disebutkan di atas, maka telah dustalah dengan kedustaan yang besar bagi orang-orang yang mengaku mengetahui kapan waktu terjadinya hari Kiamat.

• Hikmah dirahasiakannya hari Kiamat

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّ السَّاعَةَ آَتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى (15) فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَى

“Sesungguhnya hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang diusahakan. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa.” (QS. Thaha : 15-16)

• Mendustakan hari Kiamat hukumnya kafir, kelak Allah akan memasukkannya ke dalam neraka

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

بَلْ كَذَّبُوا بِالسَّاعَةِ وَأَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيرًا

“Bahkan mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami menyediakan Neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat.” (QS. Al-Furqan : 11)

• Kaum Tsamud dan ‘Ad dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari hari Kiamat

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

الْحَاقَّةُ (1) مَا الْحَاقَّةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ (3) كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ (4) فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا بِالطَّاغِيَةِ (5) وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ (6) سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ (7) فَهَلْ تَرَى لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ

“Hari Kiamat. Apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Kaum Tsamut dan ‘Ad telah mendustakan hari Kiamat. Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan ledakan yang sangat keras. Adapun kaum ‘Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggal pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.” (QS. Al-Haqqah : 1-8)

• Tiupan Sangkakala

- Tiupan pertama / Mengejutkan (Nafkhatul Faza’)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala apa yang di langit dan segala apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadapNya dengan merendahkan diri. (QS. An-Naml : 87)

- Tiupan kedua / Mematikan (Nafkhatul Sha’iq)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS. Az-Zumar : 68)

- Tiupan ketiga / Kebangkitan (Nafkhatul Ba’ats)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (51) قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ (52) إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ (53) فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (dalam keadaan hidup) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata, ‘Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami?’ Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-Rasul(Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja. Maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalas, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Yasin : 51-54).

• Allah membantah terhadap orang-orang yang mengingkari terjadinya hari kebangkitan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ (81) إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (82) فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintahNya, apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka terjadilah ia. Maha Suci (Allah), yang di tanganNya kekuasaan atas segala sesuatu, dan kepadaNyalah kamu dikembalikan.” (QS. Yasin : 81-83)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ وَلَهُ الْمَثَلُ الْأَعْلَى فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengulangi (menghidupkan)nya kembali. Dan menghidupkannya kembali, itu adalah lebih mudah bagiNya. Dan bagiNyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi, dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ar-Rum : 27)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ (78) قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

“Dan dia (manusia) membuat perumpamaan bagi Kami. Dan Dia lupa kepada kejadiannya. Dia berkata, ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?’ Katakanlah, ‘Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang telah menciptakannya pada kali pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk’.” (QS. Yasin : 78-79)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)Nya ialah bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus. Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Tuhan) yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan orang yang mati. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat : 39)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ (5) ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَى وَأَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (6) وَأَنَّ السَّاعَةَ آَتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ 


“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging, yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan. Dan diantara kamu ada yang diwafatkan, dan (ada pula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering. Kemudian apabila Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah, dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah Yang Haq, dan sesungguhnya Dialah Yang Maha menghidupkan segala yang mati, dan sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya Hari Kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan mengenainya, dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang yang ada dalam kubur.” (QS. Al-Hajj : 5-7)

• Beberapa gambaran kejadian pada hari terjadinya Kiamat.

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ (1) يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ

“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan hari Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya, semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi adzab Allah itu sangat keras.” (QS. Al-Hajj : 1-2)

Allah berfirman,

إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا (4) وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا (5) فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا

“Apabila bumi diguncangkan sedahsyat - dahsyatnya. Dan gunung - gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya. Maka jadilah ia debu yang beterbangan.” (QS. Al-Waqi’ah : 1-6)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ (6) فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ (7) وَخَسَفَ الْقَمَرُ (8) وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (9) يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ (10) كَلَّا لَا وَزَرَ (11) إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ (12) يُنَبَّأُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ (13) بَلِ الْإِنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ (14) وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيرَهُ

“Dia bertanya, ‘Kapankah hari Kiamat itu?’ Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan bulanpun telah hilang cahanya, lalu matahari dan bulan dikumpulkan. Pada hari itu manusia berkata, ‘Ke mana tempat lari?’ Tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri, dan meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.” (QS. Al-Qiyamah : 6-15)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (1) وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ (2) وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ (3) وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ (4) وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ (5) وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ (6) وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ (7) وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ (8) بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ (9) وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ (10) وَإِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْ (11) وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ (12) وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ (13) عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحْضَرَتْ

“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan, dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh), dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apa dia dibunuh? Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.” (QS. At-Takwir : 1-14)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ (1) وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ (2) وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ (3) وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَتْ (4) عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ

“Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya).” (QS. Al-Infithar : 1-5)

• Nasib manusia di hari terjadinya Kiamat dan kebangkitan. Pada hari itu manusia terbagi menjadi dua kelompok. Sebagian termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang beruntung, dan sebahagian yang lain masuk ke dalam kelompok orang-orang yang celaka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (1) لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ (2) خَافِضَةٌ رَافِعَةٌ

“Apabila terjadi hari Kiamat, terjadinya tidak dapat didustakan. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).” (QS. Al-Waqi’ah : 1-3)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ (33) يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ (36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ (38) ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ (39) وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ (40) تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ (41) أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ

“Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua). Pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, tertawa dan bergembira ria. Dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram), tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan), mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.” (QS. Abasa : 33-42)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ (43) مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ

“Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah hari yang tak dapat ditolak (kedatangannya). Pada hari itu mereka terpisah-pisah. Barangsiapa yang kafir, maka dia sendirlah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu. Dan barangsiapa yang beramal shaleh, maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan).” (QS. Ar-Rum : 43-44)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَ (14) فَأَمَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي رَوْضَةٍ يُحْبَرُونَ (15) وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا وَلِقَاءِ الْآَخِرَةِ فَأُولَئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ

“Dan pada hari terjadinya Kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka mereka berada di dalam taman (surga) bergembira. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al-Qur’an) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).” (QS. Ar-Rum : 14-16).

Demikianlah penjelasan singkat seputar Hari Kiamat. Semoga Allah menjaga kita darinya.

About This Blog

"I dedicate this blog to myself personally and to my brothers the other as an advice that can bring us closer to Allah.

I hope this blog can provide many benefits to humankind, especially to improve the quality of our faith in Allah."

About Me

"I am a Muslim, and I am proud to be a Muslim. I am very grateful to my Lord because He has made me a Muslim. I also gained will always beg Him for he always makes me a Muslim until I meet Him in the wilderness masyhar. I really love my religion, therefore, I will fight for it with gusto. if you are a Muslim and also love your religion, then we will meet in a state of loving. But if you are against me and my religion, then we'll be seeing in the field of jihad. whoever you are!!!"

Total Tayangan Halaman