Beberapa kaum muslimah ada di antara mereka yang enggan mengenakan jilbab, jika ditanyakan kepada mereka “mengapa mereka nggan berjilbab?” maka akan kita dapatkan beberapa alasannya, diantaranya :
1. Sebagian diantara mereka ada yang menganggap bahwa Jilbab hanyalah budaya orang-orang Arab
Sejelek-jelek alasan yang dilontarkan oleh mereka yang enggan mengenakan jilbab adalah alasan ini. Sungguh ini merupakan kekufuran yang nyata. Apakah dia melontarkan perkataannya itu di atas ilmu ataukah hanya persangkaannya semata? Adakah dia pernah mendengarkan sebuah perkataan dari pakar kebudayaan orang-orang Arab yang menyatakan bahwa jilbab itu hanyalah kebudayaan orang Arab? Datangkan bukti-bukti kebenaran kalian jika kalian adalah orang-orang yang benar! Tidaklah mereka berucap yang demikian itu kecuali hanya dibangun di atas persangkaannya semata yang berpangkal dari kebodohan yang telah menyelimutinya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ
“Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami Kitab, kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.” (QS. Al-Baqarah : 78)
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلاَّ ظَنًّا إِنَّ الظَّنَّ لاَ يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
“Dan kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikitpun berguna untuk melawan kebenaran. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Yunus : 36)
Atau kalau tidak, mereka adalah orang-orang zindiq, antek-antek musuh yang disusupkan masuk ke tengah-tengah barisan kaum muslimin untuk menghapus sedikit demi sedikit syari’at Islam yang agung ini.
Belum sampaikah kepada mereka firman Allah Azza wa Jalla,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab : 59)
Kalau mereka belum mengetahui ayat ini, maka ini musibah. Tetapi jika mereka telah mengetahuinya, maka musibahnya lebih besar lagi.
2. Diantara mereka ada yang beralasan, meskipun tidak berjilbab yang penting hatinya baik
Allah Ta’ala berfirman,
فَلاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui orang yang bertakwa” (QS. An-Najm : 32)
Allah Ta’ala berfirman,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَلاَ يُظْلَمُونَ فَتِيلاً
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci? Sebenarnya Allah mensucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizholimi sedikitpun.” (QS. An-Nisa’ : 49)
Bagaimana mungkin ia mengatakan hatinya baik sementara ia tidak ta’at kepada perintah Rabbnya. Tidakkah mereka memikirkannya? Sesungguhnya amalan lahiriah seseorang adalah gambaran keadaan hatinya yang sebenarnya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدَ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ القَلْبِ
“Ketahuilah, bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila dia baik, maka baiklah seluruh jasad itu. Dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad itu. Ketahuilah bahwa dia adalah hati.” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
3. Ada yang menunda-nunda dengan alasan belum siap
Sampai kapan? Apakah sampai nyawa berada di kerongkongan? Diantara tipu daya setan yang ditancapkan kepada anak Adam adalah angan-angan yang panjang. Persangkaan akan kehidupan yang lebih lama. Umur yang panjang.
Allah Ta’ala berfirman,
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُورًا
“(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.” (QS. An-Nisa’ : 120)
Bukankah sering kita melihat di hadapan kita beberapa orang remaja yang dikagetkan dengan maut yang datang dengan tiba-tiba sementara mereka dalam keadaan lalai? Tidakkah itu menjadi sebuah pelajaran?
4. Sebagiannya lagi beralasan bahwa dia masih sering melakukan dosa
Kalau mereka mau menunggu sampai mereka tidak akan melakukan dosa, maka mereka tidak akan melaksanakannya (mengenakan jilbab). Bukankah Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ بَنِى آدّمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَاءِيْنَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak cucu Adam tidak luput dari kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Bahkan dengan dia mengenakan pakaian ketakwaan maka hal itu akan membantu dirinya menjadi lebih bertakwa. Makanya diantara hikmah Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam melarang kita menyerupai orang-orang kafir adalah karena penyerupaan dalam bentuk lahiriah akan mempengaruhi hati seseorang. Seperti yang dicontohkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Iqtidha’ Shirathal Mustaqim, Seseorang yang berpakaian militer, meskipun dia bukan seorang tentara, dengan dia mengenakan pakaian tentara seperti itu akan mempengaruhi hatinya sehingga ia memiliki jiwa seorang tentara. Demikian pula dengan mengenakan pakaian orang-orang shalih pun seperti itu.
5. Ada juga yang beralasan kepanasan
Bukankah api neraka itu jauh lebih panas? Mengapa mereka tidak mau bersabar untuk waktu yang sebentar di dunia ini. Tidakkah mereka sadar dengan apa yang mereka ungkapkan itu? Mereka sama halnya menggugat sang Khaliq, menuduh bahwa Allah menurunkan syari’at yang menyusahkan mereka. Maha Suci Allah dari segala tuduhan keji kepadaNya. Ketahuilah, sesungguhnya agama ini adalah agama yang lapang.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
“Dan Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan bagi kalian dalam agama suatu kesempitan.” (QS. Al-Hajj : 78)
Allah Ta’ala berfirman,
لاَ يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah : 286)
6. Ada sebagian diantara mereka yang dikaruniai paras wajah yang rupawan dan penampilan fisik yang bagus, maka mereka enggan menutupnya.
Apalah gunanya wajah yang rupawan kalau hanya dipandang oleh mata-mata yang penuh khianat. Apalah gunanya penampilan fisik yang bagus jikalau di tatap oleh orang-orang durjana. Apalah artinya itu semua kalau kelak dia harus hangus terbakar di dalam api neraka. Apa yang mereka ingin banggakan? Tidakkah mereka ingat asal kejadiannya bahwasanya dulu dia berasal dari air mani yang hina dan kemudian kelak dia akan menjadi bangkai yang busuk dan senantiasa bersamanya sampah yang kotor di dalam perutnya? Itulah hakekat sebenarnya wanita-wanita penghuni bumi jika mereka mengetahuinya. Maka apakah mereka masih mau menyombongkan diri?
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sungguh yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujarat : 13)