Muhammad Yusrinal

Yang Terbaik Diantara Kalian Adalah Yang Mempelajari Al-Qur'an Dan Yang Mengajarkannya

Ini adalah sebuah risalah singkat yang perlu diketahui dan dipahami dengan baik oleh seorang muslim seputar agama Islam.

1. Agama Islam adalah jalan menuju kebahagiaan

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِِسْلاَمِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ

“Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapatkan hidayah, Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendakiNya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am : 125)


Janganlah tertipu dengan kehidupan orang-orang kafir yang mereka memiliki harta yang banyak yang dengan itu mereka akan merasakan kebahagiaan. Bahkan harta mereka tidak berarti apa-apa selagi mereka berada di atas kekafiran. Tidak ada seorangpun yang kafir kepada Allah dan jauh dari syari’atNya kecuali ia termasuk ke dalam daftar orang-orang yang sengsara. Baik di dalam kehidupan dunia terlebih lagi di akhirat.

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

“Dan barang siapa yang berpaling dari peringatanKu, maka baginya penghidupan yang sempit dan akan Kami mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha : 124)

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ

“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut disebabkan mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang zhalim.” (QS. Ali Imran : 151).

Adapun bagi orang-orang yang beriman dan mengenal Rabbnya, yang hatinya khusyu dalam berdzikir kepadaNya, serta senantiasa berpegang teguh dengan syari’atNya, maka mereka mendapatkan kebahagiaan.

Allah Azza wa Jalla berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami berikan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 97).

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

“Kami berfirman, ‘Turunlah kamu semua dari Surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjukKu, maka barang siapa mengikuti petunjukKu, tidak ada rasa takut kepada mereka dan mereka tidak bersedih hati’.” (QS. Al-Baqarah : 38).

Syaikh DR. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Arifi menyebutkan, Seorang Syaikh mengisahkan : Aku pernah pergi berobat ke Inggris, dan aku masuk ke salah satu rumah sakit ternama di sana. Pasien yang masuk ke rumah sakit ini adalah orang-orang besar, Pejabat-pejabat tinggi dan para menteri. Ketika seorang dokter masuk ke ruanganku dan melihat penampilanku, dia berkata, “Anda seorang muslim?” Aku jawab, “Ya.” Dia lalu berkata, “Ada satu problem yang membuatku bingung setelah aku mengenal diriku, apakah mungkin anda mendengarkan apa yang saya alami?” Aku jawab, “Tentu.”

Dia lalu memulai ceritanya, “Aku memiliki harta yang melimpah, pekerjaan yang sangat mapan, ijazah yang tinggi dan aku telah mencoba seluruh kesenangan hidup. Aku meminum berbagai jenis minuman keras, melakukan perzinahan dan seks bebas, pergi melancong ke negeri ini dan itu. Akan tetapi mengapa aku selalu merasakan kesempitan hidup dan bosan dengan berbagai kesenangan itu? Aku berkali-kali mendatangi psikologi dan bahkan berkali-kali aku ingin mencoba bunuh diri, barangkali dengan itu aku mendapatkan kehidupan lain yang di sana tidak ada lagi kejenuhan dan kesempitan. Apakah anda tidak merasakan kejenuhan dan kesempitan di dalam kehidupan ini?” Aku katakan kepadanya, “Tidak, bahkan aku terus merasakan kebahagiaan, dan aku akan tujukkan kepada anda jalan keluar dari masalah yang sedang anda hadapi.”

Kemudian beliau menjelaskan bahwa semua yang telah dikerjakan oleh dokter itu hanyalah untuk memuaskaan anggota badannya saja. Lalu beliau berkata, “Anda merasakan kesempitan itu di dalam hati anda, padahal hati membutuhkan kepuasan tersendiri yang tidak akan mungkin dipenuhi dengan cara memuaskan anggota badan selainnya. Maka anda harus mengetahui apa saja yang dapat memberikan kepuasan hati.” Dokter tersebut terheran lalu berkata, “Anda benar, lalu bagaimanakah cara untuk memuaskan hatiku?” Aku katakan, “Dengan bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dan anda bersujud di hadapan Allah yang menciptakan, dan mengadukan segenap kesedihan hanya kepadaNya. Dan dengan itu anda akan merasakan kehidupan yang lapang, penuh ketenangan dan kebahagiaan.” Dia lalu mengangguk-anggukkan kepalanya seraya berkata, “Berikan kepadaku buku tentang Islam dan berdoalah untukku, aku akan masuk Islam.” tambahnya.

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmatNya hendaknya dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan’.” (QS. Yunus : 57-58).

Inilah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, sosok seorang hamba yang tak memiliki harta dunia. Beliau tidak pernah menumpuk dinar diatas dinar, bahkan rumahnya pun hanya menempel pada sebuah masjid, namun hatinya dipenuhi oleh cahaya iman. Beliau pernah berkata, “Apapun yang musuh-musuhku lakukan kepadaku, sesungguhnya surgaku itu di dalam dadaku. Jika mereka memenjarakanku, maka penjara akan kujadikan tempat khalwat (berdua-duaan dengan Allah). Jika mereka membunuhku, maka kematianku syahid. Dan jika mereka mengusirku dari negeriku, maka perjalananku akan kujadikan sebagai rekreasi.”

2. Agama Islam adalah agama yang tertinggi derajatnya

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا

“Dialah (Allah) yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar dimenangkannya di atas semua agama, dan cukuplah Allah sebagai saksi.” (QS. Al-Fath : 28).

Allah سبحنه وتعالى berfirman,

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Dialah (Allah) yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar dimenangkannya di atas semua agama, meskipun orang-orang musyrik membencinya.” (QS. Ash-Shaff : 9)

Islam merupakan petunjuk yang mengatur hajat hidup dan kehidupan manusia, baik yang mengatur hubungan hamba dengan Allah maupun hubungan hamba dengan hamba, maka tidak ada satu pun yang dapat menandinginya. Bagaimana tidak, dia adalah sebuah petunjuk yang datang dari Rabbul alamin. Bagaimana mungkin akan dikalahkan dengan petunjuk-petunjuk yang datang dari makhluk-makhlukNya yang lemah.

Inilah kesaksian sebagian orang-orang jujur Nasrani terhadap ketinggian dan keunggulan agama ini di atas semua agama-agama dan idelogi yang ada :

Alexander Hompolet : “Bangsa Arab sengaja dicipta Tuhan untuk menjadi mediator kemajuan bangsa – bangsa di dunia melalui ajaran Islam.”

Reinart Dezy (Sejarawan Belanda dalam karyanya : “Analisa tentang Sejarah Islam”):
“Ekspansi Islam yang spektakuler, berikut sikap santun orang-orang Islam di Negara-Negara yang mereka duduki, lebih-lebih cara mereka memperlakukan penduduk negeri tersebut sungguh menakjubkan, orang-orang Islam itu mengenalkan ajaran Islam yang bersendikan nilai-nilai kasih sayang, persaudaraan, keadilan, kemuliaan, dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia, sama sekali tidak akan bisa ditemukan pada komunitas maupun bangsa lain di dunia ini.”

Ia melanjutkan : “Ketika bangsa Eropa masih tertidur lelap dalam buaian kebodohan, mereka sama sekali tidak pernah melihat cahaya pencerahan (ilmu pengetahuan) meski sebesar lubang jarum. Tiba-tiba bangsa Eropa disinari cahaya ilmu pengetahuan yang dibawa umat Islam.”

Issac Taylor (pimpinan Gereja Inggris) : “Islam menyebar panji peradaban yang belum dipelajari umat manusia. Kontribusi ajaran Islam sangat mengagumkan bagi kemajuan Eropa, kehadiran Islam di bumi Eropa mampu membangkitkan “penghuni” masyarakat Eropa dari tidur panjang mereka.”

Gustav Lobon (Ilmuan ternama Perancis dalam bukunya : “Peradaban Arab”) : “Ajaran tauhid Islam, mampu mencairkan (melebur) semua system kepercayaan sebelumnya, inilah rahasia kekuatan Islam. Jalan keTuhanan yang ditawarkan Islam sangat simple dan mudah dipahami siapa saja, sebuah etos penyembahan yang tidak berbelit-belit, mudah dicerna dan dipraktekan, yang tidak akan pernah ditemukan dalam agama-agama lain.”

Johan Van Gite (penyair utama Jerman /1749 – 1832 M) : “Jika Al-Qur’an ini merupakan inti ajaran Islam, maka setiap pemikir di dunia ini adalah Muslim. Ajaran Al-Qur’an mencakup semua dimensi kehidupan, dan bersifat universal. Apapun metode dan sistem yang dibuat manusia, mustahil bisa menyerupai Al-Qur’an.”

Jebb (seorang orientalis Inggris) : “Islam akan menjadi kekuatan penyeimbang antara dua kubu adidaya dunia. Kekuatan Barat yang diwakili kapitalisme dan Imperialisme Eropa vis a vis dengan kekuatan Timur yang diwakili sosialisme komunis Rusia. Kekuatan ekonomi Barat akan berbentur keras sistem sosialisme Timur, kecuali jika Islam menjadi jembatan diantara keduanya.”

Willy (Sejarawan Inggris dalam bukunya “Kongklusi Sejarah”) : “Islam mengajarkan sistem politik utama yang patut dijadikan rujukan politik sepanjang lorong waktu kehidupan ini. Islam juga mengajarkan hidup produktif dan pola hidup yang bergerak.”

Sir Thomas Arnold (Pemikir besar Inggris / 1795 – 1847 M, dalam karyanya “Bangsa Barat dan Dunia”) : “Andai bukan karena jasa baik umat Islam, mustahil bangsa Eropa mampu meraih kemajuan yang mereka raih saat ini.”

Bernard Shaw (Filosof agung Inggris ) : “Dalam situasi dunia yang mencekam seperti ini, sungguh masyarakat dunia butuh sosok manusia seperti Muhammad. Pemimpin seperti dialah yang mampu mengetas mega permasalahan dunia, hanya dengan duduk sambil menyeduh kopi.”

Lora Viessa (Penulis wanita Italia dalam karyanya : “Kebaikan–Kebaikan Islam) : “Sungguh menakjubkan ajaran Islam, kehadirannya laksana mukjizat bagi kehidupan umat manusia, ia mampu merubah suku-suku yang bertikai sepanjang kurun menjadi suku-suku yang bersaudara dan bersatu.”

Will Durrant : “Hanya Islam-lah agama yang mengajarkan kebebasan bertanggung jawab, baik di hadapan sesama manusia, lebih-lebih di hadapan Allah.”

Libby West (Pemuka orientalis Austria) : “Ajaran Islam tidak mengenal kelas sosial, manusia di mata ajaran Islam adalah sama dan setara. Padahal sejarah kehidupan manusia, banyak dipenuhi kasus pertikaian kelas sosial dari berbagai bangsa di muka bumi ini. Inilah kehebatan Islam, yang menganjurkan menghormati, menghargai, dan memuliakan martabat kemanusiaan seorang manusia.”
[Dari Catatan Izzatul Muslimah, pada sebuah group di sebuah Facebook “Pasukan Tauhid vs Pasukan Salib”]

Seorang wanita Amerika bernama Hajar yang memeluk Islam berkata. “Sesungguhnya tujuanku yang pokok ialah berjuang membela Islam dan memerangi kapitalis, kezhaliman, kejahatan serta segala keburukan. Saya yakin bahwa Islam adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan manusia dari bahaya perang, kelaparan dan nyanyian.”

Ketika ditanya mengapa hanya Islam yang menjadi penyelamat manusia, ia menjawab : “Karena hanya Islam yang mampu menyajikan pemecahan problema dunia sekarang ini, baik dari sudut sosial maupun politik. Karena ia adalah peraturan hidup yang utuh yang mempunyai keseimbangan antara tuntunan rohani dan jasmani tanpa ada kekurangan. Sungguh aku telah mendapatkan jawaban secara filosofis di dalam Islam yang dulu pertanyaan-pertanyaan itu membuatku gelisah sampai tidak bisa tidur nyenyak.” [Taujihat Islamiyah li Islahil fardhi wal mujtama’, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu]

3. Agama Islam adalah satu-satunya agama yang haq

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإِِسْلاَمُ

“Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi Allah adalah Islam.” (QS. Ali-Imran : 19)

Allah سبحتنه وتعالى berfirman,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima dari padanya sedang dia di akhirat kelak termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali Imran : 85)

Yahudi dan Nasrani dan selain keduanya adalah agama yang tertolak di sisi Allah dan kelak mereka adalah orang-orang yang pasti masuk Neraka, mereka kekal di dalamnya.

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik masuk neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya, mereka itulah sejelek-jelek makhluk.” (QS. Al-Bayyinah : 6)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

وَالَذِي نَفْسُ مُحِمِّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هذِهِ الأُمَّةِ يَهُدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَارَ

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di TanganNya, tidaklah seseorang mendengar tentang aku dari umat ini, baik itu kaum Yahudi atau Nasrani, kemudian meninggal sementara ia belum beriman kepada apa yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni nereka.” (HR. Muslim)

Dan mereka pun adalah termasuk orang-orang yang mendapatkan laknat dari Allah.
Allah سبحانه وتعالى berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.” (QS. Al-Baqarah : 161).

Oleh karena itu tidak boleh mengucapkan kepada kalangan mereka dari orang-orang yang sudah meninggal dengan sebutan almarhum (Orang yang pasti dirahmati). Ini adalah sebuah kesalahan.

Pada pembahasan ini sekaligus kita membantah orang-orang yang mengatakan ‘bahwasanya semua agama itu sama’. sungguh, ini merupakan sebuah perkataan yang batil. Tidak keluar perkataan ini kecuali dari dua kelompok manusia. Pertama orang-orang bodoh yang tidak mengerti apa-apa tentang agama ini kemudian dia berbicara tentang agama Allah tanpa ilmu. Dan yang kedua orang-orang zindiq (munafiq) yang ingin menghancurkan Islam dari dalam. Bagaimana mungkin mereka yang mengaku Islam bisa berkata seperti itu sedangkan orang-orang kafir sendiri mereka mengatakan bahwasanya semua agama itu tidak sama. Mereka menganggap bahwasanya mereka adalah kaum yang mendapat petunjuk dan kaum yang selamat.

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى تَهْتَدُوا

“Dan mereka berkata, ‘Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk’.” (QS. Al-Baqarah : 135)

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, ‘Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani’. Itulah angan-angan kosong mereka. Katakanlah, ‘Tunjukkan bukti-bukti kebenaranmu jika kamu orang-orang yang benar’.” (QS. Al-Baqarah : 111).

Tidak mungkin sama agama tauhid dengan agama kemusyrikan selama-lamanya. Maka, seorang mukmin tidak boleh ragu tentang kekafiran mereka. Barang siapa yang tidak mengkafirkan orang-orang kafir maka dia yang kafir.

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

“Kebenaran itu dari Rabbmu, maka janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah : 147)

4. Agama Islam adalah agama yang mudah

Agama ini seluruhnya mudah. Dari awalnya sampai akhirnya. Mulai dari perkara yang kecil sampai perkara yang besar. Apakah dari sisi ilmiyah ataupun dari sisi amaliyahnya. Tidak ada sesuatu bagian dari agama ini yang tidak bisa dikerjakan oleh seorang hamba.

Imam Ibnu Hazm berkata dalam al-Ihkam Fi Ushulil-Ahkam, “Sesungguhnya kita telah mengetahui bahwa semua yang diwajibkan oleh Allah adalah kemudahan, sesuai dengan firman Allah سبحانه وتعالى,

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

“Dan Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan bagi kalian dalam agama suatu kesempitan.” (QS. Al-Hajj : 78)

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan bagi kalian.” (QS. Al-Baqarah : 185)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم mewasiatkan kepada Abu Musa Al-Asy’ari dan Mu’adz bin Jabal saat mengutus mereka ke Yaman,

يَسِّرَا وَلاَ تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلاَتُنَفِّرَا

“Hendaklah kalian berdua itu selalu memudahkan dan jangan mempersulit, dan berikanlah kabar gembira dan jangan membuat orang lari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah رضى الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidak ada (orang) yang mempersulit agama itu melainkan ia akan dikalahkan olehnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, “Maksudnya bahwa agama ini memiliki kemudahan, atau agama ini dinamakan (agama) kemudahan sebagai suatu bentuk kelebihan bila dibandingkan dengan agama-agama yang ada sebelumnya, sebab Allah Ta’ala telah mengangkat dari umat ini beban yang dahulu dipikul oleh (ummat) sebelum mereka. Salah satu contoh yang paling jelas adalah bahwa (dahulu) taubat mereka dilakukan dengan cara membunuh diri mereka sendiri, namun taubatnya umat ini hanya dengan meninggalkan perbuatan dosa itu dan bertekad untuk tidak kembali mengulanginya.” (Fathul Bari 1/116)

5. Agama Islam adalah agama yang telah sempurnah

Tidak ada yang kurang sedikitpun dari agama ini sehingga harus ditambah dan tidak pula lebih sehingga harus dikurangi. Tidak ada segala bentuk amalan apapun yang dapat mendekatkan seseorang ke surga dan mejauhkan dari neraka kecuali telah dijelaskan seluruhnya oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِِسْلاَمَ دِينًا

“Pada hari ini telah kusempurnahkan agamamu untukmu dan telah Aku cukupkan nikmatKu bagimu dan telah Aku Ridha Islam sebagai agama bagimu.” (QS. Al-Maidah : 3).

Dari Ibnu Majisyuun, dia berkata : Saya mendengar Imam Malik berkata, “Barangsiapa berbuat suatu bid’ah dalam Islam lalu ia menganggapnya sebagai suatu kebaikan, berarti ia telah menyangka bahwa Muhammad telah berkhianat terhadap risalah. Karena Allah telah berfirman, ‘Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu…’ Maka apa-apa yang saat itu tidak merupakan agama, maka pada saat ini juga tidak merupakan agama.” (Al-I’tisham, Imam Asy-Syathibi)

Imam Asy-Syaukani berkata, “Sesungguhnya apabila Allah telah menyatakan Di telah menyempurnakan agamanya sebelum mencabut ruh NabiNya, maka apakah lagi gunanya segala pemikiran atau pendapat yang diada-adakan oleh pemiliknya (orang yang memiliki pemikiran tersebut) sesudah Allah menyempurnakan agamaNya? Kalau pendapat mereka itu merupakan bagian dari agama ini menurut keyakinan mereka itu artinya mereka menganggap bahwa agama ini belum sempurnah kecuali setelah dilengkapi dengan pemikiran mereka. Hal ini berarti penentangan terhadap Al-Qur’an. Dan seandainya pemikiran tersebut bukan bagian dari agama, maka apa gunanya mereka menyibukkan diri dengan sesuatu yang bukan dari ajaran agama? Ayat ini (Al-Maidah :3) adalah hujjah yang tegas dan dalil yang pasti. Tidak mungkin mereka membantahnya sama sekali selama-lamanya. Maka jadikanlah ayat yang mulia ini senjata pertama yang dipukulkan ke muka ahlul bid’ah dan mematahkan semua hujjah mereka. (Al-Qaulul Mufid)

Inilah penjelasan singkat seputar agama Islam yang patut diketahui bagi setiap kaum muslimin, semoga bermanfaat.

About This Blog

"I dedicate this blog to myself personally and to my brothers the other as an advice that can bring us closer to Allah.

I hope this blog can provide many benefits to humankind, especially to improve the quality of our faith in Allah."

About Me

"I am a Muslim, and I am proud to be a Muslim. I am very grateful to my Lord because He has made me a Muslim. I also gained will always beg Him for he always makes me a Muslim until I meet Him in the wilderness masyhar. I really love my religion, therefore, I will fight for it with gusto. if you are a Muslim and also love your religion, then we will meet in a state of loving. But if you are against me and my religion, then we'll be seeing in the field of jihad. whoever you are!!!"

Total Tayangan Halaman