Muhammad Yusrinal

Yang Terbaik Diantara Kalian Adalah Yang Mempelajari Al-Qur'an Dan Yang Mengajarkannya

Namaku Velentina, asli Amerika. Aku lahir dan tumbuh di sana. Itulah negaraku yang mewadahi semua agama. Aku belum menjadi seorang muslimah dan seharipun aku belum pernah memperhatikan Islam, karena ayah dan ibuku orang yang sangat menentang agama ini. Mereka tidak menyukainya dan tidak ada niat untuk mengganti agama yang mereka dilahirkan padanya.

Ayahku memiliki beberapa perusahaan besar disejumlah negara, sedangkan ibuku membantu pekerjaannya. Konsultan ekonominya pernah menyerankan agar ia membuka beberapa cabang di Timur Tengah karena daerahnya prospektif, begitu pula masa depannya.

Setelah memeras otak dan konsultasi, ayahku sepakat mengunjungi salah satu negara Timur Tengah untuk survei kondisi alam. Ayahku sangat menyenanginya, dan diriku menyertainya di negara ini kurang lebih selamat satu setengah bulan. Kami berkenalan dengan beberapa orang Arab di negara ini. Aku sangat bersimpati akan kejujuran, pergaulan yang baik dan santunnya akhlak mereka. Mereka berbicara denganku menggunakan bahasaku. Hanya saja demi menghormati mereka, aku berkata kepada ayahku bahwa aku ingin agar mereka mengajariku bahasa mereka, sehingga bisa lebih dekat dengan mereka dan apa yang mereka ucapkan. Langsung saja aku mulai belajar bahasa Arab dan aku mendapatinya jauh lebih indah dibanding bahasaku. Aku berkawan baik dengan mereka. Dan kini tibalah waktunya kami pergi dari negara yang membuat kami nyaman dengan kedermawanan dan jamuannya ini. Salah seorang teman wanita memberiku sebuah hadiah dan meminta agar aku tidak membukanya kecuali setelah meninggalkan negaranya. Aku penuhi permintaannya... kami tiba di negara kami, dan aku tidak membuka hadiah-hadiah lain yang mereka berikan kepadaku dari beberapa orang agar aku selalu mengingat mereka. Selang dua hari, aku bertandang menemui beberapa orang Arab untuk mempraktekkan bahasa baru dan mengetahui kandungan serta rahasia-rahasianya. Demikianlah, begitu cepat aku mulai bisa memahami bahasa tersebut dengan baik dan aku masuk ke sebuah lembaga pendidikan bahasa Arab untuk baca dan tulis. Tiap kali mengetahui sesuatu hal, aku ingin yang lebih. Di tengah-tengah ini semua, aku ingat hadiah yan diberikan gadis tersebut kepadaku.

Aku pulang ke rumah, mencarinya dan berhasil menemukannya. Ternyata hadiah tersebut sebuah buku tentang sejarah kehidupan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Aku mulai membacanya. Demi Allah, saat mengetahui akhlak dan perilaku beliau terhadap manusia, baik yang muslim atau yang lainnya, aku menangis. Sungguh aku takjub akan kecintaan beliau terhadap istri beliau yang pertama, Khadijah. Bagaimana beliau mencintainya dan tidak menikahi wanita lain kecuali setelah wafatnya. Aku juga dibuat kagum oleh istri yang banyak membantu dan setia mendampingi beliau sampai wafat tersebut. Aku tidak percaya akan kasih sayang dan kelembutan ini. Segera setelah pagi menyingsing aku menuju sebuah pusat keislaman dan meminta informasi lebih lanjut tentang riwayat hidup Rasulullah. Aku melihat mereka menyambutku dengan sikap ramah.

Beberapa hari kemudian aku kembali ke pusat keislaman tersebut dan bertanya kepada pengurusnya apa yang harus aku lakukan untuk menjadi seorang muslimah? Mereka menjawab, “Pertama anda mengucapakan dua kalimat syahadat, mandi dan kami mengajari anda wudhu dan shalat.” Sedetikpun aku tidak menunda-nunda masalah ini, dan akhirnya aku menyatakan keislamanku. Kemudian aku merasakan kebahagiaan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku tidak memberitahukan apa yang telah aku lakukan kepada ayah dan ibuku, sebab itu hakku. Namun tatkala mereka tahu lantara aku ingin agar mereka mengalami saat-saat indah yang tengah aku rasakan dan setelah mempertimbangkan dengan matang aku memberitahu mereka, ternyata mereka dengan keras menentang diriku dan berusaha meyakinkan supaya aku membatalkan apa yang telah aku lakukan. Aku berkata kepada mereka, “Ajarkan kepadaku satu agama yang membawa segala nilai-nilai luhur ini.” Aku lama berdebat dengan mereka. Namun mereka tidak mampu membantah apa yang aku yakini, dan akhirnya aku mengalahkan mereka. Mereka berkata, “Itu kebebasan pribadimu.” Segera aku pergi ke pasar untuk menyempurnakan perjalanan yang telah aku lalui, yakni jilbab, dan aku langsung mengenakan jilbab. Betapa bahagianya diriku karena bisa merasakan bahwa diriku adalah seorang wanita yang suci, bersih dan terhormat. Inilah yang semenjak dahulu aku butuhkan, alhamdulillah, sekarang aku telah menemukannya sebelum terlambat.

Ada pertanyaan yang selalu mengusikku yakni, “Mengapa kaum muslimin di negara kami malu berdiskusi dengan non muslim dan menjelaskan substansi agama Islam, kenapa? Padahal anda tahu bahwa orang-orang Kristen dan Yahudi tidak malu dengan agama mereka, sekalipun mereka salah. Kenapa anda malu dengan agama anda, sementara anda berada dalam kebenaran yang nyata? Kebanyakan mereka tidak menetapi pakaian syar’i karena malu, kenapa? Sungguh itu merupakan kemuliaan dan keluhuran. Semua orang akan memandang anda dengan penuh kebanggaan dan penghormatan ketika melihat anda, iri terhadap busana anda dan berharap menjadi seperti diri anda. Aku sarankan agar anda memakainya karena merupakan busana paling indah dari yang ada. Janganlah anda meniru bangsa barat yang ingin merusak dan menghancurkan diri anda melalui pemikiran-pemikirannya yang beracun. Inilah terget mereka, bukan agar anda mengenakan model busana yang lebih baik. Semua ini adalah peperangan untuk menjauhkan anda dari agama anda yang agung. Maka janganlah kalian memberikan kesempatan kepada mereka, wahai kaum muslimin. Kembalilah kepada agama kalian. Demi Allah, kalian lebih digdaya dan mereka akan memperhitungkan kalian beribu-ribu kali lipat ketika kalian tunduk kepada Allah. Inilah yang manakutkan diri mereka. Janganlah kalian terperdaya, sesungguhnya itu peradaban palsu dan memuakkan, semua yang ada di dalamnya adalah haram dan menjijikkan.

Perlu kalian ketahui bahwa Barat adalah masyarakat yang mengalami derita penyimpangan, demoralisasi dan gangguan kejiwaan. Sebab, mereka telah kehilangan substansi hakiki menghargai kemanusiaan.

Inilah sepucuk surat yang aku tujukan kepada setiap muslim dan muslimah yang mencintai agamanya supaya ia kembali kepada Allah dan konsisten terhadap perintah serta laranganNya. Sehingga bisa meraih ridha dan kebahagiaan dari Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Kuasa. Aku memohon kepada Allah semoga Dia meneguhkan kalian kepada agama kalian yang agung, yang tidak ada pertentangan dan kekurangan padanya. Karena agama tersebut paling sempurna dan sarat kasih sayang serta keadilan yang tidak dimiliki agama-agama lain. Aku berharap engkau, wahai saudari dan saudaraku, sudi kembali kepadanya dan pasti kalian akan merasakan kebahagiaan dan bimbingan.

Sehungan dengan ini, aku telah menamai diriku dengan sebuah nama indah yakni “Khadijah” sesuai dengan nama istri Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Aku berharap Allah berkenan menerimanya dariku dan semoga aku pantas menyandangnya serta meneladaninya. Aku juga berharap semoga Dia meridhai diriku dan saudara-saudaraku kaum muslimin. Sesungguhnya Dia Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan (permohonan).”


Disalin dari buku Akhirnya Mereka Lari dari Neraka, hal. 133-136
Karya Khalid Abu Shalih

About This Blog

"I dedicate this blog to myself personally and to my brothers the other as an advice that can bring us closer to Allah.

I hope this blog can provide many benefits to humankind, especially to improve the quality of our faith in Allah."

About Me

"I am a Muslim, and I am proud to be a Muslim. I am very grateful to my Lord because He has made me a Muslim. I also gained will always beg Him for he always makes me a Muslim until I meet Him in the wilderness masyhar. I really love my religion, therefore, I will fight for it with gusto. if you are a Muslim and also love your religion, then we will meet in a state of loving. But if you are against me and my religion, then we'll be seeing in the field of jihad. whoever you are!!!"

Total Tayangan Halaman