Muhammad Yusrinal

Yang Terbaik Diantara Kalian Adalah Yang Mempelajari Al-Qur'an Dan Yang Mengajarkannya

Dari judul tulisan ini, mungkin kita akan bertanya : Apakah ada seorang muslim yang berani mencela Aisyah? Istri tercinta Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam? Maka kita katakan : Ya, ada. Merekalah kaum zindiq Syi’ah Rafidhah. Sebuah kaum yang menampakkan kecintaan kepada Rasulullah dan keluarganya, padahal sebenarnya mereka telah memusuhi Rasul. Bukankah bukti kecintaan kepada Rasulullah adalah mencintai kepada siapa yang beliau cintai?? Dan Aisyah adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam!! Tapi bagi Syi’ah tidak demikian, mereka benar-benar sangat membenci wanita mulia dari istri seorang yang mulia ini. Bahkan dengan pongahnya mereka telah memastikan bahwasanya Aisyah sekarang ini telah berada di dalam kerak neraka Jahannam. Padahal Rasulullah telah mengabarkan bahwasanya Aisyah adalah istrinya di dunia dan di akhirat. Mereka juga telah mencemarkan kesucian Aisyah dengan tuduhan zina kepadanya, padahal kesuciannya telah dijamin oleh Allah Ta’ala di dalam kitabNya yang mulia, yang keterangan ini senantiasa dibaca oleh kaum mikminin hingga hari kiamat. Betapa beraninya mereka!!! Padahal siapakah yang pezina kalau bukan diri-diri mereka dan juga istri-istri mereka, yang kesana kemari melampiaskan nafsu bejatnya dengan berdalih atas nama agama (baca : Mut’ah). Betapa gelapnya hati para pencela itu!! Kenistaan benar-benar nampak pada wajah-wajah mereka, tapi malah kemudian melekatkan tuduhan keji kepada seorang wanita mulia, yang kemuliaannya begitu jelas melebihi jelasnya matahari di siang yang sangat panas.

Untuk itu, inilah komentar para ulama kepada mereka yang menghina Aisyah Radhiyallahu anha :

Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsir surat an-Nur (24): ‘Para ulama rahimahumullah, telah sepakat bahwa siapa yang mencaci dan menuduhnya dengan tuduhan yang dituduhkan kepadanya, maka dia kafir, karena menentang al-Qur`an.’ (Tafsirul Qur`anul ‘Azhim, (2/276)), beliau juga menyebutkan ijma’ tersebut dalam al-Bidayah wan-Nihayah (8/92).

Al-Qodhi Abu Ya’la rohimahulloh berkata, ‘Siapa yang menuduh zina ‘Aisyah rodiallohu ‘anha dengan apa yang Allah subhanahu wa ta’ala telah mensucikannya, maka dia telah kafir, tanpa ada khilaf (perselisihan),’ (as-Sharimul Maslul (566-567))

Imam as-Subkiy rohimahulloh berkata, ‘Adapun fitnah terhadap ‘Aisyah rodiallohu ‘anha, wal’iyadzu billah, maka itu mewajibkan pembunuhan karena dua perkara; salah satunya adalah bahwa al-Qur`an telah bersaksi akan kebersihannya dari tuduhan tersebut, maka mendustakannya adalah kekufuran, dan menfitnahnya termasuk kedustaan terhadapnya; yang kedua, bahwa dia adalah istri Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, menfitnahnya berarti menghina Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, dan menghina beliau adalah kekufuran.’ (Fatawa as-Subki, (2/592))

Imam an-Nawawi rohimahulloh berkata dalam Syarah Shahih Muslim (17/117-118), ‘Kebersihan ‘Aisyah rodiallohu ‘anha dari tuduhan zina, adalah sebuah kebersihan secara qath’i dengan nas al-Qur`an yang mulia, seandainya seseorang yang meragukannya wal’iyadzu billah, maka dia menjadi kafir, lagi murtad berdasarkan ijma’ seluruh kaum muslimin.’

Ibnu Qudamah al-Maqdisiy rohimahulloh berkata dalam Lum’atul I’tiqad (29), ‘Termasuk sunnah adalah mengucapkan radhiyallahu ‘anha kepada istri-istri Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, ummahatul mukminin (ibunda kuam mukmin) yang suci dan dibebaskan dari segala keburukan. Yang paling utama dari mereka adalah Khadijah binti Khuwailid, dan ‘Aisyah as-Shiddiqah binti ash-Shiddiq yang dibebaskan oleh Allah di dalam kitab-Nya, istri Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam di dunia dan akhirat. Maka barangsiapa menuduhnya dengan apa-apa yang Allah telah membebaskannya, maka dia telah kafir kepada Allah yang Maha Agung.’

As-Suyuthi rohimahulloh berkata dalam kitabnya al-Iklil fi Istinbathit Tanzil (19), ‘Para ulama telah berdalil dengannya -ayat ifk- bahwa siapa yang menuduhnya, maka dia dibunuh karena kedustaannya terhadap nash al-Qur`an. Para ulama berkata, ‘Menuduh ‘Aisyah adalah sebuah kekufuran, karena Allah subhanahu wa ta’ala telah bertasbih kepada dirinya sendiri saat menyebutnya, seraya berfirman [سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيْمٌ] Maha Suci Engkau, ini adalah sebuah kebohongan yang nyata. Sebagaimana Dia bertasbih, mensucikan Dzat-Nya saat menyebutkan apa yang orang-orang musyrik mensifati-Nya dengan istri dan anak.”

Ini adalah ucapan orang-orang dahulu dari para imam semuanya, di dalamnya terdapat penjelasan jelas bahwa umat ini telah sepakat bahwa siapa yang mencaci Ummul Mukminin ‘Aisyah rodiallohu ‘anha, serta menuduhnya dengan apa yang dituduhkan oleh para penuduh maka sesungguhnya dia telah kafir, dimana dia mendustakan Allah, terhadap berita berlepas dirinya ‘Aisyah dari tuduhan itu, berikut kesuciannya rodiallohu ‘anha, dan sebagai hukumannya adalah dibunuh karena murtad dari agama Islam.


Baca selengkapnya di : http://qiblati.com/pesta-tasyakuran-syiah.html

About This Blog

"I dedicate this blog to myself personally and to my brothers the other as an advice that can bring us closer to Allah.

I hope this blog can provide many benefits to humankind, especially to improve the quality of our faith in Allah."

About Me

"I am a Muslim, and I am proud to be a Muslim. I am very grateful to my Lord because He has made me a Muslim. I also gained will always beg Him for he always makes me a Muslim until I meet Him in the wilderness masyhar. I really love my religion, therefore, I will fight for it with gusto. if you are a Muslim and also love your religion, then we will meet in a state of loving. But if you are against me and my religion, then we'll be seeing in the field of jihad. whoever you are!!!"

Total Tayangan Halaman