Muhammad Yusrinal

Yang Terbaik Diantara Kalian Adalah Yang Mempelajari Al-Qur'an Dan Yang Mengajarkannya

Bahwa seorang pemerhati hakekat (syiah) Rofidhoh serta aktifitas mereka akan mudah mengetahui bagaimana kriminal serta rasa benci mereka terhadap seluruh manusia dan khususnya golongan Ahlussunnah dimana perasaan benci ini berasal dari aqidahnya yang telah membuat pandangan mereka terbalik, yang baik dianggap buruk dan sebaliknya.. keburukan dianggap sebagai kebajikan.

(Syiah) Rofidhoh adalah sekelompok orang liar yang berlaku kejam, ganas pada mereka berbeda kenyakinan terutama Ahlussunnah yang dianggap sesat serta menjadi musuh utama mereka, yang selalu menerangkan kebobrokan akidah syi’ah pada masyarakat, karena ini pula mereka menghalalkan darah dan harta Ahlussunnah.

Oleh Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

Saya akan menjelaskan salah satu aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, yang telah hilang dari dada sebagian kaum muslimin, yaitu : tentang istiwaa Allah di atas Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran dan kemuliaan-Nya. Sehingga bila kita bertanya kepada saudara kita ; Dimana Allah ? Kita akan mendapat dua jawaban yang bathil bahkan sebagiannya kufur..! :

Allah ada pada diri kita ini ..!

Allah dimana-mana di segala tempat !

Jawaban yang pertama berasal dari kaum wihdatul wujud (kesatuan wujud Allah dengan manusia) yang telah dikafirkan oleh para Ulama kita yang dahulu dan sekarang. Sedangkan jawaban yang kedua keluar dari kaum Jahmiyyah (faham yang menghilangkan sifat-sifat Allah) dan Mu’tazilah, serta mereka yang sefaham dengan keduanya dari ahlul bid’ah.

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri ketika ditanya tentang seorang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar, beliau berkata: “Ia telah kafir kepada Allah.” Kemudian ditanya: “Apakah kita menshalatinya (bila meninggal dunia)?” Beliau berkata: “Tidak, tiada kehormatan (baginya)….” (Siyar A’lamin Nubala, 7/253)

Al-Imam Malik ketika ditanya tentang mereka (Syiah Rafidhah) beliau berkata: “Jangan kamu berbincang dengan mereka dan jangan pula meriwayatkan dari mereka, karena sungguh mereka itu selalu berdusta.” (Mizanul I’tidal, 2/27-28, karya Al-Imam Adz-Dzahabi)

» Ali terbang di atas mega awan

- Diriwayatkan oleh Hasyim Albahroni dari Ali As bahwa Ali pernah mengendarai awan terbang berputar mengelilingi tujuh bumi (Madinatul Maajiz 1/542).

- Kelompok Yazid bin Muawiyah mendatangi Ali bin Husein, mereka menemukan Ali sedang mengendarai awan (Madinatul Maajiz 4/256).

- Juga dari Thoba Thaba’i berkata : Allah telah menguasakan awan pada Ali maka ia berjalan dari dunia timur ke barat (Tafsir Al Mizan 13/372).

Batasan aurat

Karaki berkata bila kamu menutup kemaluanmu maka benar-benar telah menutup aurat (Al Kaafi 6/501 Tahdzibul Ahkam 1/ 374), sedangkan pantat, yang diangap aurat adalah lobang dubur, bukan dua pantat, dan paha juga bukan termasuk aurat.

Shodiq AS berkata “paha tidak termasuk aurat”, bahkan Imam AL Baqir As telah mengecat auratnya dan membalut lubang kemaluannya (Jamial Maqosid Lilkaraki 2 / 94. Al Mu’tabar karangan Al Hulli 1 / 222 Muntaha Tolab 1/39, Tahrirul Ahkam1/202,semuanya karangan Al Hulli Madarikul Ahkam 3/191)

Contoh-Contoh Kemusyrikan

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais

Para ulama madzhab Imam Syafi’i memperingatkan akan contoh-contoh kemusyrikan agar hal itu dijauhi. Imam Syafi’i dan sejumlah pengikutnya, misalnya melarang segala bentuk kemusyrikan, baik syirik besar maupun syirik kecil, seprti berdo’a kepada selain Allah[46], bersujud kepada selain Allah[47], ruku’ kepada selain Allah[48], nadzar kepada selain Allah[49], menyembelih binatang untuk selain Allah[50[, keyakinan bahwa seseorang itu dapat mengetahui hal-hal ghaib[51], bersumpah dengan menyebut selain Allah[52], menyatakan “Apa yang dikehendaki oleh Allah dan kamu”[53], dan mempunyai keyakinan bahwa sihir itu sendiri memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang”.[54]

Sarana Syirik Yang Perlu Dihindari

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais

Dalam rangka menjaga kemurnian tauhid, para ulama madzhab Imam Syafi’i telah mengingatkan tentang wasilah (perantara, sarana), yaitu hal-hal yang dapat menyebabkan syirik, agar hal itu dihindari. Imam Syafi’i, misalnya, begitu pula dengan imam-imam lain dalam madzhab Syafi’i, melarang hal-hal yang dapat menjadi wasilah syirik, seperti menembok kuburan[16], meninggikannya[17], dan membuat bangunan di atasnya[18]. Demikian pula menulis sesuatu di atas kubur[19], memasang lampu di atasnya[20], dan menjadikan kuburan sebagai masjid[21].

Juga dilarang melakukan shalat dengan menghadap ke kuburan[22], berdo’a menghadap ke kuburan[23], melakukan thawaf mengelilingi kuburan[24], duduk di atasnya[25], mencium dan mengusap dengan tangan[26], memasang tenda dan naungan-naungan apa saja di atasnya[27], dan mengatakan, “Demi Allah dan demi keturunan kamu”[28] atau mengatakan, “Apa yang dikehendaki oleh Allah dan kamu.”[29]

Macam-Macam Syirik Menurut Sebagian Ulama Madzhab Syafi’i

Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais

1. Imam ar-Raghib al-Ishfahani

Beliau berkata, “Syirik yang dilakukan manusia dalam agama ini ada dua macam. Pertama, Syirik besar, yaitu menetapkan adanya sekutu bagi Allah, dan ini merupakan kekafiran yang terbesar. Kedua adalah syirik yang samar dan kemunafikan.”[7]

2. Al-‘Allamah Ali as-Suwaidi Asy-Syafi’i

Beliau berkata, “Ketahuilah bahwa syirik itu adakalanya terjadi di Rububiyah, dan ada kalanya terjadi di Uluhiyah. Yang kedua ini dapat terjadi di dalam I’tiqad, dan juga dapat terjadi di dalam mu’amalah khusus dengan Tuhan.

Syirik yang kedua ini, dimana kemudian timbul syirik ibadah, terbagi menjadi ucapan dan perbuatan. Dan masing-masing dari dua ini, terdapat syirik besar yang tidak terampuni. Pembicaraan kita sekarang adalah tentang syirik besar, dimana Allah mewajibkan kita untuk menjaga diri dari syirik itu. Iman seseorang tidak akan sempurna kecuali setelah ia mengetahui syirik dengan macam-macam dan sebab-sebabnya.

Pengertian Syirik Menurut Ulama Madzhab Syafi’i

Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais

1. Imam al-Azhari asy-Syafi’i

Beliau mengatakan, Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang hambaNya yang bernama Luqman al-Hakim, beliau berkata kepada putranya :

“Janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman : 13)

Syirik adalah kamu membuat sekutu bagi Allah dalam ketuhananNya (RububiyahNya). Maha Luhur Allah dari sekutu-sekutu dan tandingan-tandingan. Makna Laa tusyrik dengan memakai ba’ dalam billaahi adalah : “Kamu jangan menyepadankan Allah dengan yang lain sehingga yang lain itu kemudian kamu jadikan sekutu bagi Allah. Begitu pula dalam firmanNya :

“Disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu.” (QS. Ali Imaran : 151)

Maka isyrak (menyekutukan) dalam ayat ini adalah menyepadankan Allah dengan yang lain. Dan siapa yang menyepadankan Allah dengan makhlukNya, maka ia telah musyrik, karena Allah itu satu tidak ada sekutu, tidak ada tandingan maupun bandinganNya.”[2]

Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais

Bahaya Kemusyrikan

Apabila tauhid memberi pengaruh dan membuahkan hal-hal yang posituf, maka di sisi lain kemusyrikan justru akan mendatangkan bahaya-bahaya dan kerusakan-kerusakan sebagai berikut :

1. Pelecehan Martabat Manusia

Apabila seseorang menyembah kepada sesama makhluk, selain Allah, sementara makhluk yang disembah itu tidak dapat memberinya manfaat maupun menimpakan bahaya, tetapi ia dijadikan sebagai sesembahan yang diaati, padahal ia adalah sama-sama makhluk seperti juga yang menyembah, yang tidak memiliki kekuasaan apa-apa, bahkan terkadang yang disembah itu lebih rendah martabatnya dari pada yang menyembah, seperti sapi betina, pohon, batu dan lain-lain; maka apakah layak seorang manusia yang diberi akal dan terhotmat melakukan hal seperti itu? Itulah kemusyrikan. Dan apakah ada pelecehan terhadap martabat manusia yang lebih parah dari kemusyrikan itu.

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais

Muqaddimah

Segala puji bagi Allah. kepadaNya kita memuji, meminta pertolongan dan ampunan. Kita berlindung kepadaNya dari kejahatan jiwa kita dan keburukan perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan siapa yng disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang memberikan petunjuk kepadanya.

Saya bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah, Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagiNya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.

About This Blog

"I dedicate this blog to myself personally and to my brothers the other as an advice that can bring us closer to Allah.

I hope this blog can provide many benefits to humankind, especially to improve the quality of our faith in Allah."

About Me

"I am a Muslim, and I am proud to be a Muslim. I am very grateful to my Lord because He has made me a Muslim. I also gained will always beg Him for he always makes me a Muslim until I meet Him in the wilderness masyhar. I really love my religion, therefore, I will fight for it with gusto. if you are a Muslim and also love your religion, then we will meet in a state of loving. But if you are against me and my religion, then we'll be seeing in the field of jihad. whoever you are!!!"

Total Tayangan Halaman