Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais
Bahaya Kemusyrikan
Apabila tauhid memberi pengaruh dan membuahkan hal-hal yang posituf, maka di sisi lain kemusyrikan justru akan mendatangkan bahaya-bahaya dan kerusakan-kerusakan sebagai berikut :
1. Pelecehan Martabat Manusia
Apabila seseorang menyembah kepada sesama makhluk, selain Allah, sementara makhluk yang disembah itu tidak dapat memberinya manfaat maupun menimpakan bahaya, tetapi ia dijadikan sebagai sesembahan yang diaati, padahal ia adalah sama-sama makhluk seperti juga yang menyembah, yang tidak memiliki kekuasaan apa-apa, bahkan terkadang yang disembah itu lebih rendah martabatnya dari pada yang menyembah, seperti sapi betina, pohon, batu dan lain-lain; maka apakah layak seorang manusia yang diberi akal dan terhotmat melakukan hal seperti itu? Itulah kemusyrikan. Dan apakah ada pelecehan terhadap martabat manusia yang lebih parah dari kemusyrikan itu.
2. Membenarkan Khurafat
Hal ini dapat terjadi manakala manusia berkeyakinan, bahwa makhluk itu dapat memberikan manfaat dan menimpakan bahaya kepada yang lain, seperti halnya Allah. Kemudian dari keyakinan itu timbul cerita-cerita khurafat, takhayul dan kisah-kisah batil yang tidak dapat diterima oleh akal manusia dan tidak dapat dibenarkan oleh hati sanubari manusia.
3. Syirik adalah kezhaliman yang Terbesar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah : 254)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman : 13)
Mana ada kezhaliman yang lebih besar daripada sikap seseorang yang diciptakan oleh Allah, tetapi justru ia menyembah selain Allah? Atau ada orang yang diberi rizki oleh Allah, tetapi justru berterima kasih kepada selain Allah.
Zhalim seperti ini adalah menzhalimi diri sendiri karena ia menjadi terhalang untuk memperoleh kesenangan, kenikmatan dan kehidupan hatinya dari buah tauhid. Sementara di sisi lain, dirinya sendiri dibebani dengan siksaan yang sebenarnnya ia tidak mampu memikulnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Ali Imran : 117)
4. Syirik Menimbulkan Rasa Takut
Hal ini kerena orang yang musyrik tidak memiliki rasa percaya kepada Allah, ia juga tidak berserah diri kepada Allah. Ia justru gelisah dengan jiwa tak berketetapan antara klenik, khurafat dan takhayul. Ia takut akan segala sesuatu. Ia khawatir akan kehidupannya dan rezkinya. Ia takut akan segala-galanya dan khawatir terhadap segala-galanya. Inilah kehidupan yang paling buruk.
5. Menyebarkan Hal-Hal yang Negatif dalam Kehidupan Manusia
Orang yang musyrik selalu tidak percaya kepada diri sendiri, setelah tidak percaya kepada Allah. Ia selalu mengandalkan orang lain sebagai penolong dan perantara, seperti kepercayaan orang-orang Nasrani tentang al-Masih alaihis salam. Akibatnya, banyak potensi yang ada pada dirinya tidak digunakan sama sekali.
6. Masuk Neraka
Kemusyrikan adalah penyebab utama untuk masuk neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maidah : 72)
Tauhid adalah penyebab utama masuk surga. Karena orang yang musyrik tidak mempunyai masa depan kecuali neraka, karena dosa kemusyrikan itu tidak akan diampuni selamanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik” (QS. An-Nisa : 48)
Inilah bahaya-bahaya kemusyrikan dan pengaruh-pengaruh buruk yang ditimbulkannya pada kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Seperti sudah di ketahui, kemusyrikan adalah masalah yang paling banyak diperingatkan oleh Al-Qur’an. Dengan bukti-bukti dan tanda-tanda kebesaran Allah, Al-Qur’an juga menjelaskan kebatilan. Al-Qur’an juga menjelaskan, bahwa orang-orang yang melakukan kemusyrikan akan dilaknat oleh Allah, dan akan dimasukkan ke dalam neraka secara pasti.
Al-Qur’an juga banyak menuturkan bahaya-bahaya dan kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh syirik, begitu pula pengaruh buruk yang ditimbulkannya.
Oleh karena itu, saya bermaksud untuk menjelaskan sebagian dari upaya yang telah dilakukan oleh para ulama dari madzhab Syafi’i yang menerangkan masalah syirik, wasilahnya, bentuk-bentuknya dan lain-lain, berdasarkan apa yang saya baca dari kitab-kitab yang mereka tulis.
Ulama Syafi’iyah adalah para ulama dalam masalah fiqih mengikuti seorang imam yang dalam ilmunya, luhur derajatnya, yang merupakan tokoh lapisan generasi ke sembilan dan pembaharu bidang agama pada akhir abad ke dua[1]. Ia adalah salah satu dari imam-imam empat yang banyak pengikutnya, yang dilahirkan pada tahun 150 H. Madzhab Syafi’i ini tersebar di Iraq, Syam, Mesir, Hijaz, Yaman dan lain-lain. Bahakan negara-negara Islam sampai hari ini tetap menjadikan madzhab Syafi’i ini sebagai madzhab resmi negara. Semoga Allah memberikan rahmatNya dan pahala yang agung kepada imam yang mulia ini.
Catatan kaki :
1. Lihat Tahdzib at-Tahdzib, II/31,134
Catatan kaki :
1. Lihat Tahdzib at-Tahdzib, II/31,134