Muhammad Yusrinal

Yang Terbaik Diantara Kalian Adalah Yang Mempelajari Al-Qur'an Dan Yang Mengajarkannya


Apabila tiba hari Maulid Nabi Muhammad Shallahu alaihi wa Sallam, sebagian besar kaum muslimin mengadakan perayaan dalam menyabut kelahiran Nabi tercinta mereka sebagai wujud dari kecintaan mereka kepada beliau Shalallahu alaihi wa Sallam. Tetapi tidak sedikit pula diantara kaum muslimin yang lain enggan merayakannya. Mengapa demikian? Apakah mereka tidak mencintai Beliau Shalallahu alaihi wa sallam? Bagi mereka yang enggan merayakan Maulid Nabi Muhammad Shallahu alaihi wa sallam, berikut ini alasnnya!!

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallahu alaihi wa sallam

Al Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa yg pertama kali mengadakan peringatan maulid Nabi adalah para raja kerajaan Fathimiyyah -Al Ubaidiyyah yg dinasabkan kepada Ubaidullah bin Maimun Al Qaddah Al Yahudi- mereka berkuasa di Mesir sejak tahun 357 H hingga 567 H. Para raja Fathimiyyah ini beragama Syi'ah Isma'illiyah Rafidhiyyah. (Al Bidayah Wan Nihayah 11/172). Demikian pula yg dinyatakan oleh Al Miqrizi dlm kitabnya Al Mawaa'izh Wal I'tibar 1/490. (lihat Ash Shufiyyah karya Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu hal. 43).

Adapun Asy Syaikh Ali Mahfuzh maka beliau berkata: "Diantara pakar sejarah ada yang menilai, bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan maulid Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah para raja kerajaan Fathimiyyah di Kairo, pada Abad ke-4 H. Mereka menyelenggarakan 6 maulid. Yakni maulid Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maulid Imam Ali Radhiyallahu 'Anhu, maulid Sayyidah Fathimah Az Zahra, maulid Al Hasan dan Al Husain, dan maulid raja yang sedang berkuasa. Perayaan-perayaan tersebut terus berlangsung dengan berbagai modelnya, hingga akhirnya dilarang pada masa Raja Al Afdhal bin Amirul Juyusy. Namun kemudian dihidupkan kembali pada masa Al Hakim bin Amrullah pada tahun 524 H, setelah hampir dilupakan orang. (Al Ibda' fi Madhahiril Ibtida', hal. 126)

Mengapa Maulid Nabi Shalallahu alaihi wa sallam tidak Diperingati Dan Dirayakan

1. Karena tidak ada 1 ayat pun yang memerintahkannya, demikian pula di dalam As Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak pernah melakukannya / memerintahkannya. Para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dan Imam-imam yang 4 (Al Imam Abu Hanifah, Malik, Asy Syafi'i, dan Ahmad) mrk juga tdk pernah melakukannya

2. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :
"Merayakan hari kelahiran Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak pernah di lakukan oleh Salaf (yakni para Sahabat) meski ada peluang dan tidak ada penghalang tertentu bagi mereka untuk melakukannya. Kalaulah perayaan maulid ini murni suatu kebaikan/lbh besar kebaikannya, pastilah kaum Salaf orang yang lebih berhak merayakannya dari pada kita. Karna kecintaan dan pengagungan mereka kepada Rasul lebih besar dari yang kita miliki, demikian pula semangat mereka dalam meraih kebaikan lebih besar daripada kita.
(Iqtidha' Shirathil Mustaqim: 2/122).

3. Tasyabbuh (penyerupaan) terhadap orang-orang Nashrani. Karena mereka biasa merayakan hari kelahiran Nabi Isa 'Alaihissalam.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa yg menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka." (H.R Ahmad)

4. Amalan ini tergolong Bid'ah.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa mengada-adakan sesuatu hal yg baru dalam agama kami ini yang bukan bagian darinya, maka amalannya akan tertolak." (Muttafaqun 'Alaihi)

5. Merupakan hasil rekayasa para raja kerajaan Fathimiyyah dari keturunan Yahudi, dan mengandung unsur tasyabbuh terhadap orang-orang Nashrani.

6. Biasanya peringatan maulid ini diramaikan oleh senandung syirik ala Bushiri yang ia goreskan dlm kitab Burdahnya:
"Duhai Dzat yang paling mulia (Nabi Muhammad), tiada tempat berlindung bagiku dari hempasan musibah nan menggurita selain engkau.
Bila hari kiamat engkau tak berkenan mengambil tanganku sebagai bentuk kemuliaan, maka katakanlah duhai orang yang binasa.
Karena sungguh diantara bukti kedermawananmu adalah adanya dunia dan akhirat, dan diantara ilmumu adalah ilmu tentang Lauhul Mahfuzh dan pena pencatat takdir (ilmu tentang segala kejadian)."

Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah memperingatkan umatnya dengan sabda Beliau (artinya) :
"Janganlah kalian berlebihan didalam memuliakanku sebagaimana orang-orang Nashrani berlebihan di dalam memuliakan Isa bin Maryam, sungguh aku hanyalah seorang hamba, maka ucapkanlah (untukku): Hamba Allah dan Rasul-Nya." (H.R Al Bukhari).

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (artinya):
"Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib, serta tidak (pula) aku mengatakan padamu bahwa aku adalah malaikat." (Al An'am: 50)

Untuk selengkapnya, silahkan lihat di:

http://kaahil.wordpress.com/2010/02/25/tidakkah-peringatan-maulid-nabi-ini-termasuk-bid'ah-hasanah-bagaimanakah-dengan-para-sahabat-nabi-apakah-mereka-memperingati-hari-kelahiran-seorang-yang-paling-mereka-cintai-ini/

Atau :

http://assunnah-qatar.com/artikel/manhaj/item/1069-peringatan-maulid-nabi-dalam-timbangan-islam.html?tmpl=component&print=1

About This Blog

"I dedicate this blog to myself personally and to my brothers the other as an advice that can bring us closer to Allah.

I hope this blog can provide many benefits to humankind, especially to improve the quality of our faith in Allah."

About Me

"I am a Muslim, and I am proud to be a Muslim. I am very grateful to my Lord because He has made me a Muslim. I also gained will always beg Him for he always makes me a Muslim until I meet Him in the wilderness masyhar. I really love my religion, therefore, I will fight for it with gusto. if you are a Muslim and also love your religion, then we will meet in a state of loving. But if you are against me and my religion, then we'll be seeing in the field of jihad. whoever you are!!!"

Total Tayangan Halaman