Berikut ini adalah tulisan sebuah diskusi ringan dengan seorang penganut Syi'ah al-Itsna al-Asyariyyah yang bernama Evan Pramata di sebuah Facebook. Sengaja saya tuliskan ini sebagai dokumentasi, guna mengungkap hakekat sebenarnya penganut sekte 12 Imam ini. Karena sebagian kaum muslimin, ketika melihat ada seseorang yang mengkritik dengan krikan yang keras terhadap madzhab yang satu ini, mereka tidak bisa menerimanya, dengan alasan bahwa mereka itu adalah kaum muslimin, saudara-saudara kita. Menyerang mereka, berarti memecah belah persatuan kaum muslimin. Persangkaan ini adalah persangkaan yang keliru. Kalau sekiranya mereka mengetahui hakekat yang sebenarnya dari ajaran-ajaran Syi’ah, dan juga bagaimana sikap para penganutnya, niscaya mereka tidak akan berkata seperti itu.
Awal dari diskusi ini, ketika saya menulis sebuah status yang menyebutkan tentang keutamaan Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyalah anhu, yang selanjutnya, seorang yang ada penyakit di dalam hatinya ini akhirnya menyanggah status yang telah saya tulis tersebut. Dia benar-benar mengungkapkan isi hatinya betapa dia sangat membenci Abu Bakar Ash-Shiddiq. Tidak hanya kepada Abu Bakar, tetapi merembet kepada sahabat-sahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang lainnya. Yah, demikianlah keadaan sebenarnya bagi penganut syiah Rafidhah. Sangat membenci Ash-Shiddiq juga Al-Faruq serta sahabat-sahabat Rasulullah yang lainnya. Apakah dengan orang-orang yang semacam ini kita akan bergandengan tangan dalam persatuan dan kesatuan umat??? Kalla... Tsumma kalla...!!!!
Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri ketika ditanya tentang seorang yang mencela Abu Bakar dan ‘Umar, beliau berkata: “Ia telah kafir kepada Allah.” Kemudian ditanya: “Apakah kita menshalatinya (bila meninggal dunia)?” Beliau berkata: “Tidak, tiada kehormatan (baginya)….” (Siyar A’lamin Nubala, 7/253)
Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Aku tidak melihat dia (orang yang mencela Abu Bakar, ‘Umar, dan ‘Aisyah) itu orang Islam.” (As-Sunnah, 1/493, karya Al-Khallal)
Al-Imam Abu Zur’ah Ar-Razi berkata: “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari shahabat Rasulullah, maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq. Yang demikian itu karena Rasul bagi kita haq, dan Al Qur’an haq, dan sesungguhnya yang menyampaikan Al Qur’an dan As Sunnah adalah para shahabat Rasulullah. Sungguh mereka mencela para saksi kita (para shahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka (Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah.” (Al-Kifayah, hal. 49, karya Al-Khathib Al-Baghdadi)
Nah, Bagaimanakah kisah selengkapnya, langsung saja kita ke TKP...☻
Abu Abdillah
“Abu Bakar mengungguli kalian bukan karena banyaknya salat dan banyaknya
puasa, tapi karena sesuatu ( iman) yang bersemayam di hatinya.”
(HR at-Tirmidzi di an-Nawâdir dan al-Ghazali di Ihyâ’ Ulûmiddîn)
Minggu pukul 9:26 •
Evan Pratama
klau Abubakar hbt knp waktu ditny tentang firman Allah yg berbunyi wa faa kihatan wa abba : Dia berkata langit mana yg akan menaungiku dan bumi mana yg akan menampungku jika aku berani berkata tentang kitab Allah yg tdk aku ketahui.Tafsir al-Qurthubi:1\29,tafsir ibnu katsir:1\5 dan:4\473,tafsir fath al qadir:5\387 dan fath al Bari:13\230.Apakah ini yg harus di jadikan khalifat yg jika ditny tdk tahu apa jawabannya sdngkan syarat untuk jadi IMAM sholat harus yg paling bagus dan paling ngerti Al Quran apa ta lg yg harus memimpin UMMAT.
Minggu pukul 20:57 •
Evan Pratama
Abubakar juga pernah ditanya tentang hukum waris kalalah lalu ia mengatakan dng tanpa kepastian "Saya sesungguhnya akan mengatakan tentangnya dng pendapatku,jika benar maka ia dari ALLAH dan jika salah maka ia dariku dandari syetan,Allah dan Rasul-Nya berlepas diri darinya.Tafsir ath Thabari:6\30,tafsir ibnu katsir:1\460, I'laam al-Muwaqqi'in:29dan sunan ad-Darimi:2\365.APAKAH INI YG HARUS DIJADIKAN KHALIFAH YG TDK MENGERTI TENTANG KEMASLAHATAN UMMAT
Minggu pukul 21:05 •
Fina Fauziah
Mas Evan :
Hadits yg menerangkan bhw Abu Bakar mengimami manusia shalat ketika Rasul sakit tdk bisa dipungkiri. Knp mas evan berani mengkomplain.? bntar ujung2nya mas evan akan menyalahkan Rasulullah...
Minggu pukul 21:09 •
Evan Pratama
Abu bakar berkata Ali adalah itrah Rasullah saww.Ash -Shawaiq,hal 150,151.Pernyataan serupa juga dinyatakan oleh Mulla Ali al-Qari dalam syarah asy-Syifa,3\410(dicetak dipinggir kitab Nasim ad-Riyadh),al-Munawi dalam faiddhul qadir3\14,al-...Azizi dalam as-Siraj al-Munir:2\51,Syihab al-Khaffaji dalam nasim ar-Riyadh:3\410,az-Zaraqani dalam syarah al-Mawahid al-ladduniyah:7\7.Nah Abu bakar saja mengakui bahwa ALI KW ADALAH ITRAH NAB(WASI RASULLAH) KOK KALIAN TDK MAU MENGAKUINYA
PERTANYAANKU KETIKA RASULLAH WAFAT KEMANA PARA SAHABAT NABI YG KALIAN AGUNGKAN APAKAH IKUT MENGURUS JENAZAH ATAW KEMANA?tolong dijawab
Minggu pukul 21:19 •
Evan Pratama
jawab aja dulu tuh pertanyaanku apakah orang yg gituan dpt dijadikan tentang kebenaran ilahi sdngkandia saja ragu akan pendapatnya.
Minggu pukul 21:21 •
Fina Fauziah
Gak ada sahabat yg mengetahui seluruh agama ini dari Rasul. Karena mrk tdk selamanya bersma dgn Rasul secara terus menurus selama 24 jam. Jadi wajar2 saja jika ada sebagian dari agama ini yg mereka tdk ketahui.
Ibnu Hazm rahimahullah berkata..., “Dan ini Ali Radhiyallahu anhu mengakui bahwa kebanyakan para sahabat menyampaikan kepadanya tentang hal yang tidak ia ketahui dari Nabi Shalallahu alaihi wa sallam, dan bahwa ia meminta mereka agar bersumpah atas hal itu, kecuali Abu Bakar, dimana ia tidak memintanya lagi untuk bersumpah.” [Al-Ihkam, 2/142-145]
Ibnu Hazm mengukuhkan bahwa seluruh sahabat -tanpa terkecuali- tidak ada seorangpun yang hafal semua as-Sunnah.
Bahkan beliau mengatakan hal yang lebih jelas dari itu dalam kitabnya al-Fishal, saat membantah kelompok Syi’ah ketika mereka mengatakan, “Sesungguhnya Ali adalah orang yang paling banyak ilmunya.” Beliau rahimahullah berkata, “Orang yang telah mengatakan ini telah berdusta. Ilmu seorang sahabat dapat diketahui dengan salah satu dua aspek, tidak ada lagi aspek ketiganya, yaitu, pertama, banyaknya riwayat dan fatwanya. Kedua, banyaknya Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam memakai jasanya. Adalah mustahil lagi batil bila Nabi Shalallahu alaihi wa sallam memakai jasa orang yang tidak memiliki ilmu. Ini merupakan kesaksian terbesar terhadap ilmu dan keluasannya.
Lalu kita memperhatikan hal itu, maka kita menemukan Nabi Shalallahu alaihi wa sallam mengangkat Abu Bakar sebagai Imam shalat di hadapannya selama beliau sakit, sementara para pembesar sahabat juga hadir seperti Ali, Umar, Ibnu Mas’ud, Ubay dan lainnya. Beliau mengutamakan Abu Bakar atas seluruh mereka…” [Al-Fishal, 4/136]
Dr. Ahmad bin Sa’ad al-Ghamidi berkata, “Sebelum perang Badar, Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bermusyawarah dengan para sahabat, orang yang pertama berbicara adalah Abu Bakar, kemudian Umar, dan Ali sendiri tidak berdiri. Ini menunjukkan bahwa Abu Bakar lebih dekat daripada Ali.
Hadits tentang al-Istisyarah (meminta pendapat) itu , diriwayatkan oleh Imam Ahmad [Al-Masnad, 4/26]. Ibnu Katsir berkata, ‘Ini adalah sanad kegitiga yang shahih.’[Al-Bidayah, 3/623]
Dan pada saat peperangan terjadi, Abu Bakar bersama Nabi Shalallahu alaihi wa sallam di barak. Nabi berdoa kepada Allah Ta’ala sehingga pakaiannya jatuh, dan tidak ada yang mendekatinya selain ash-Shiddiq, dia memasang kembali pakaian itu, dia berada begitu dekat di belakangnya, seraya berkata, ‘Wahai Nabi Allah! Cukup sudah permohonanmu kepada Rabbmu itu, sebab Dia pasti akan memenuhi apa yang dijanjikanNya kepadamu.’ [Shahih Muslim, no. 1763]
Dan setelah peperangan itu, Nabi Shalallahu alaihi wa sallam meminta pendapat Abu Bakar dan Umar mengenai para tawanan perang. Beliau shalallahu alaihi wa sallam tidak meminta pendapat kepada selain keduanya. [Shahih Muslim, no. 1763]
Ini adalah contoh kedekatannya dengan Rasulullah Shalallahi alaihi wa sallam yang mengungguli Ali Radhiyallahu anhu. Dan tidaklah Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dekat dan meminta pendapat kecuali kepada orang yang beliau ketahui kapasitas dan keutamaannya.” [Hiwar Hadi’ Ma’a ad-Duktur al-Qazwin asy-Syi’i al-Itsnai Asyari]Lihat Selengkapnya
Minggu pukul 21:56 •
Evan Pratama
anda salah kran sayyidina Ali tahu semua tentang qgama islam rasul berkata aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu ilmu dan siapa yg mau masuk kekota ilmu harus melewati pintunya.Perbdaannya Rasullullah dptnya dr Allah azza wajallah sdngkan Imam Ali dr rasullah.
Minggu pukul 22:03 •
Fina Fauziah
Mas Evan ;
Bukankah tlh byk hadits2 yg menerangkan tentang keutamaan Abu Bakar??? Tdk mungkin Rasul salah memberikan kesaksian tentang keutamaan seseorg...
perkataan mas evan : apakah orang yg gituan dpt dijadikan tentang kebenaran ilahi sdngkandia saja ragu akan pendapatnya.
Fina jawabnya kayak gini : Itu adalah sebuah bentuk kehati-hatian. Abu Bakar bukan org yg makshum dan bukan pula org yg mendapakan wahyu.
Minggu pukul 22:03 •
Evan Pratama
wkwkwk masih ingat tentang tautan yg aku komentari abu bakar sama umar disuruh membunuh tapi tdk dilaksanakan krn menurut pendptnya itu orang sdng sholat sdngkan perintah itu tegas untuk membunuh dlm keadaan apapun
Minggu pukul 22:07 •
Fina Fauziah
^_^
beriku ini fina jawab seputar hadits babul ilm..
“Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Siapa yang menginginkan ilmua, maka hendaknya dia mendatanginya dari pintunya.”
Hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Hakim, yang merupakan seorang penganut Syi’ah, dari dua jalur; salah satunya dari Abu ash-Shalt, kemudian ia berkata, “Ini adalah hadits yang sanadnya shahih, namun keduanya (Imam Bukhari dan Muslim) tidak mengeluarkannya.” Kemudian ia berkata, “Abu ash-Shalt seorang tsiqah ma’mun.” Lalu adz-Dzahabi meluruskannya dengan ucapannya, “Saya berkata, ‘Tidak, hadits ini maudhu (palsu), Abu ash-Shalt tidak tsiqah dan tidak pula dipercaya’.”
Sebagian ulama jarh wa ta-dil menuduh Abu ash-Shalt berdusta, dan sebagian yang lain memvonisnya dhaif. Imam Ahmad berkata, ‘Ia meriwayatkan hadits-hadits munkar.” Al-Jauzajani berkata, “Ia tersesat dari kebenaran, manyimpang dari jalan lurus.” Ibnu ‘Adi berkata, “Ia meriwayatkan hadits-hadits munkar dalam keutamaan Ahlul Bait, dan ia tertuduh di dalamnya.” Ad-Daraquthni berkata, “Ia seorang penganut Syi’ah Rafidhah yang busuk.” Beliau (Ad-Daraquthni) meriwayatkan satu haditsnya dalam masalah Iman, kemudian berkata, “Dai a tertuduh memalsukannya.” Ia berkata, “Ia menyampaikan hadits-hadits menkar, dan ia menurut mereka seorang yang lemah.” Abu Hatim berkata, “Menurutku ia bukan Shaduq (orang jujur), tetapi lemah.” Abu Zur’ah berkata, “Aku tidak akan menyampaikan haditsnya dan tidak merelakannya.’
Adapun Yahya bin Ma’in, maka nukilan darinya tentang Abu ash-Shalt masih simpang siur. Yang kuat, bahwa ia tidak mengetahui periwayatannya terhadap hadits-hadits ini. Sedangkan hadits itu, maka ia mengomentarinya, “Hadits ini bukan apa-apa.” [Tahdzib al-Kamal, 11/10].
Dalam jalur yang kedua dari hadits al-Hakim tersebut, diriwayatkan oleh Abu al-Hasan, Muhammad bin Ahmad bin Tamim al-Qanthari, dari al-Husain bin Fahm, dari Muhammad bin Yahya adh-Dharis, dari Muhammad bin Ja’far, dari Abu Mu’awiyah, dari al-A’masy, dari Mujahid.
Guru (Syaikh) al-Hakim, al-Qanthari seperti yang dikatakan Ibnu Hajar, “Dikatakan kepada kami, bahwa ia lemah.” [Lisan al-Mizan, 5/49].
Di dalamnya juga ada al-Husain bin Fahm; adz-Dzahabi menyebutkan bahwa al-Hakim berkata tentangnya, “Tidak kuat.” Demikian juga dengan perkataan ad-Daraquthni. [Lisan al-Muzan, 2/326].
Hadits ini dari semua jalurnya berasal dari al-A’masy, yang merupakan seorang mudallis. Di sini dia berkata, “Dari” dan dia tidak menyampaikan hadits secara terus terang. Ini adalah ‘Illat (cacat) yang lain.
Al-Baghdadi berkata, “Tidak seorangpun dari perawi-perawi tsiqat yang meriwayatkan hadits ini dari abu Mu’awiyah. Abu ash-Shalt meriwayatkannya, namun mereka mendustakannya.” [Tarikh Baghdad, 7/172].
Al-Hakim berusaha dengan gigih menguatkan kecenderungannya kepada Syi’ah. Ia mengetengahkan sebuah syahid bagi hadits ini dari seorang pendusta, kemudian dia menshahihkan jalur ini. Adz-Dzahabi mengomentari hal itu, “Hal yang aneh dari al-Hakim, dia berani menshahihkan hadits ini dan hadits-hadits batil semisalnya. Dan Ahmad ini adalah seorang Dajjal lagi pendusta ulung.” Maksudnya Ahmad bin Abdullah bin Yazid al-Harrani. [Hasyiyah al-Mustadrak, 3/127]
Dengan demikian hadits ini tidak shahih.
Minggu pukul 22:10 •
Fina Fauziah
Beberapa perenungan :
1. Apakah Ali Radhiyallahu anhu adalah pintu Nabi Shalallahu alihi wa sallam semasa hidup dan setelah wafatnya? Atau setelah wafatnya saja?
Di dalam hadits tersebut tidak terdapat sinyal yang menunjukkan bahwa ia seteah wafatnya beliau shalallahu alaihi wa sallam. Dengan begitu, ia merupakan pintu semasa hidup dan setelah wafatnya. Lalu, kenapa Nabi mengajar manusia secara langsung padahal Ali ada? Kenapa beliau tidak mengajar Ali, kemudian Ali mengajar manusia, sebab inilah pengertian ‘pintu’, yakni tidak ada suatu kota yang tidak bisa dimasuki, kecuali melalui pintunya! Lalu kenapa Nabi Shalallahu alaihi wa sallam mengutus para utusan dan delegasi untuk mengajarkan agama kepada manusia padahal Ali ada, namun beliau tidak mengandalkannya semata? Beliau Shalallahu alaihi wa sallam mengutus Mu’adz bin Jabal dan Abu Musa al-Asy’ari ke Yaman?
2. Bila Ali adalah pintu, maka siapa saja yang mengambil suatu ilmu darinya, apakah ia menyampaikannya kepada manusia atau tidak? Apakah Ali mengutus para muballigh kepada dunia atau tidak? Apakah mereka (muballigh) itu disyaratkan harus ma’shum atau tidak?
Bila para utusan Ali Radhiyallahu anhu boleh menyampaikan darinya, maka apa bedanya antara mereka dengan orang yang menyampaikan dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam setelah beliau wafat?
3. Setelah Ali wafat, maka pintu telah tertutup, sebab hadits tidak menyebutkan pintu lain selainnya. Dan ini berarti terhentinya penyempaian (tabligh)
4. Anggap saja bahwa Ali adalah pintu, dan bahwa orang yang mengklaim mereka adalah para imam mewakilinya untuk menyampaikan ilmu, maka menurut pendapat yang benar, mereka itu sudah punah -atau imam yang masih bocah masih bersembunyi- sehingga tidak tersisa seorang ma’shum pun yang dapat menyampaikan; maka apakah agama ini akan dihentikan? Jika jawabnya “Ya” maka ia adalah bencana yang amat besar! Dan jika jawabnya “Tidak, akan tetapi para ulama yang menyampaikannya”, maka apa bedanya antara yang disampaikannya agama oleh para ulama dari kalangan para sahabat Nabi dengan disampaikannya agama oleh para ulama setelah al-Askari?
5. Bila agama ini dapat dipahami tanpa imam, maka imam tidak diperlukan. Dan jika tidak dapat dipahami kecuali dengan imam, maka di mana imam kalian sekarang? Apakah kalian memahami agama tanpanya? Jika kalian berkata, “Ya” maka ini membatalkan klaim kalian bahwa kita memerlukan imam. Dan jika kalian katakan, “Tidak” maka kalian sekarang dalam kondisi sesat, sebab kalian beribadah kepada Allah dengan kebodohan!!
Minggu pukul 22:10 •
Evan Pratama
itulah makanya ada ahlul bayt dr mulai imam hasan dan imam husain lalu sembilan dr keturunan imam hu sain
Minggu pukul 22:18 •
Evan Pratama
itulah makanya ada ahlul bayt dr mulai imam hasan dan imam husain lalu sembilan dr keturunan imam hu sain
Minggu pukul 22:19 •
Fina Fauziah
Perkataan Mas Evan :
wkwkwk masih ingat tentang tautan yg aku komentari abu bakar sama umar disuruh membunuh tapi tdk dilaksanakan krn menurut pendptnya itu orang sdng sholat sdngkan perintah itu tegas untuk membunuh dlm keadaan apapun...
Fina jawabnya kayak gini :
Apakah Rasul menyalahkan mereka, sebagaimana mas evan menyalahkan mereka?? Bukankah Ali pernah menolak perintah Rasul??
Berikut ini riwayatnya :
1. Ketika ia dan Fathimah didatangi Nabi pd malam hari, beliau bersabda : "Tidakkah kalian berdua shalat?" Maka Ali berkata kepadanya, 'Sesungguhnya jiwa kami ini berada di tangan Allah, jika Dia berkehendak membangkitkan kami, maka Dia akan membangkitkan." Lalu Nabi beranjak seraya memukul pahanya dan berkata (menyebutkan firman Allah) ; "Dan manusia adalah makhluk yg paling byk membantah." (HR, Bukhari dari Ali, 6/88
2. Ketika perjanjian Hudaibiyah, disitu tertulis, "Inilah perdamaian yg dibuat Muhammad Rasulullah" lalu memintanya menulis, "Inilah perdamaian yg dibuat Muhammad bin Abdullah."
Al-Bara bin Azib berkata, "Lalu beliau memerintahkan Ali agar menghapusnya, makaberkatalah Ali, "Demi Allah, aku tdk akan menghapusnya." Maka Rasulullah berkata, 'Tunjukkan kepadaku, di mana letaknya.' Lalu beliau menghapusnya. (HR. Muslim, no. 1783)
Bukankah riwayat ini jelas2 Ali menolak bahkan dgn sumpah???
Minggu pukul 22:24 •
Evan Pratama
wah wah sungguh cara berfikir yg sempit itulah gunanya pasti ada ulama yg belajar dr merka, tdk ada dlm fahaman islam yg tdk mengakui kedatangan imam mahdi cuma ahlussnah nanti baru dilahirkan setelah dunia ini larut dalam kegelapan tp syiah berbeda krn yakin imam harus ikut dengan zamannya.Dan memang benar coba baca surah al ahzab ayat 33 itu sj penegasannya.Salam warahma sdh ya klau mau dialog kusdh kirim pertemanan
Minggu pukul 22:27 •
Evan Pratama
al barra si pengubah ubah agama itu ya.Pakai logka sederhana ya satu knp harus disuruh sampai Ali klau tdk penting dan ada kok perkataan rasullah stlah Imam ALi dtng,slhkan baca ditautan soal bayt dihudaybian justru Umar dan abu bakar yg bdrkhianat mereka telah berbayt tp makar,dan tdk mungkin Ali dpt gelar pintu ilmu klau beliau menentang rasullah beh fifnah baru lagi nih.
Minggu pukul 22:34 •
Fina Fauziah
Imam Mahdi Syiah yg ke-12, fina rasa gak ada manfaat keberadaannya. Menurut mas Evan, manfaat apa yg telah diberikan Imam Mahdi syiah yg ke-12 kpd umat terkhusus kpd syiah. Toh, yg menjelaskan perkara agama adalah para ulama syiah, yg mereka juga bisa benar dan bisa salah.
Minggu pukul 23:10 •
Fina Fauziah
Mas Evan, menurut Amirul Mukminin 'Aliy ibn Abi Thalib -radhiyallahu 'anhu- di dalam Kitab Syi'ah, menyebut Abu Bakr as-Siddiq dan 'Umar ibn Khattab -radhiyallahu 'anhum- sebagai KEKASIH, IMAM HUDA dan SYAIKHUL ISLAM.
Ja’far ibn Muhammad (Imam Ja'far as-Sadiq) meriwayatkan dari bapaknya (Imam Muhammad al-Baqir) bahwa ada seorang laki-laki Quraisy datang kepada Amirul Mukminin radiallahu ‘anhu .
Dia mengatakan: “Saya mendengar engkau berkata dalam khutbah tadi: “Ya Allah perbaiki kami sebagaimana Engkau telah memperbaiki al-Khulafa’ ar-Rasyidin,” lalu siapa keduanya itu?”
Dia menjawab: “Keduanya adalah kekasihku, kedua pamanmu, Abu Bakar dan Umar, dua imam huda, dua Syaikh Islam, dua orang Quraisy, dua teladan setelah Rasul Sholallohu ‘alaihi wa salam. Barang siapa berteladan dengan keduanya maka ia akan terlindung dan siapa yang mengikuti jejak langkah keduanya ditunjuki kepada jalan yang lurus”. (Talkhis asy-Syafi. Jilid II. Hal 428.)
Minggu pukul 23:13 •
Abu Abdillah
wuiihh... fina cakep abis dah... ane jadi penonton aja deh..
Evan : tuk kasus al-bara bknkah sdh pernah kita membahasnya?? apa perlu mau diulang lagi???
Minggu pukul 23:39 •
Irwansyah Burhanuddin
mantaff diskusi na'....
Kemarin jam 0:39 •
Evan Pratama
silahkan albara itu sdh nyatakan bhw para sahabat sdh ngubah ngubah agama nih tambahan hadist.Ibnu mas'ud berkata rasullah saww bersabda sesungguhnya akan mengurus kalian sepeninggalku orang orang yg memadamkan sunah dan mencetuskan bidah serta menunda nunda salat.Ibnu mas'ud berkata bagaimana sikap saya jika saya mengalami (zaman)mereka?beliau menjawab Hai ibnu ummi abd!tiada ketaatan atas orang yg menentang Allah (beliau mengatakannya tiga kali)hadist riwayat Ahmad dan dalam al -fath ar-rabbani:hadist ini shahih(23\29)apa manfaat Imam mahdi selama beliau masih ada maka tdk akan pernah terjadi kiamat satu lg pst gaibnya yg dipertanyakan ya IMAM MAHDI AS bukan menghillang seperti yg fina fikirkan tp dia gaib seprti fina gaib kesaya.
Kemarin jam 1:54 •
Evan Pratama
Dari huzaifah berkata rasullah saww bersabda akan ada sepeninggalku para penguasa atas kalian mereka memerintahkan apa yg tdk mereka kerjakan maka barang siapa membenarkan mereka atas kebohongan mereka dan membantu mereka atas kedzaliman mereka ia bukan dariku dan aku bukan darinya dan ia sekali kali tdk akan datang menjumpaiku ditelaga (haudh).Hadist riwayat imam Ahmad dan al-Baihaqi berkata hadist ini diriwayatkan oleh Ahmad dan al-Bazar,dlm jalurnya terdpt Ibrahim bin Qais,ia ditsiqahkan oleh ibnu Hibban sdngkan perawi lainnya adalah hadist shahih(az-zawaid:5\247),lihat Ma'alim al-Fitan;Said Ayub1\241.
Kemarin jam 2:04 •
Evan Pratama
Nabi saww pd kesempatan terakhir perjumpaan beliau dng umat islam dalam haji wada'telah memperingatkan para sahabat beliau dng sabda beliau "Wahai manusia!Ambillah pemberian (itu)selama ia murni pemberian,dan apabila suku Quraisy berebut kekuasaan dan pemberian itu (sebagai harga)agama seorang dari kalian maka tinggalkanlah.Hadist riwayat Abu-Daud,hadist ke2958.
Kemarin jam 2:11 •
Evan Pratama
Nabi saww pd kesempatan terakhir perjumpaan beliau dng umat islam dalam haji wada'telah memperingatkan para sahabat beliau dng sabda beliau "Wahai manusia!Ambillah pemberian (itu)selama ia murni pemberian,dan apabila suku Quraisy berebut kekuasaan dan pemberian itu (sebagai harga)agama seorang dari kalian maka tinggalkanlah.Hadist riwayat Abu-Daud,hadist ke2958.
Kemarin jam 2:11 •
Evan Pratama
hadist nabi rasullah saww bsrsabda yang paling banyak saya kwatirkan atas umatku sepeninggalku adalah seorang yang mentakwilkan Al-quran ia (meletakkan)menafsirkannya bukan pada tempatnya dan seoranh yang mengaku bahwa ia lebih berhak atas urusan ini (kepengurusan umat)dari yg lainya.Hadist riwayat ath-Thabrani (lihat kanz ummal:10\200)
Kemarin jam 2:16 •
Abu Abdillah
Toyyib...
Mengenai perkataan Al-Bara ibn Azib.. Dari Al-Musayyib berkata kepadanya ; "Beruntunglah kamu! Kamu telah mendampingi Nabi lalu membaiatnya di bawah pohon!" Maka ia berkata ; "Wahai keponakanku, sesungguhnya kamu tdk tau apa yg tlh kami buat setelahnya."
Timbanglah perkataan Al-Bara ibn Azib tersebut dgn perkataan Ali bin Abi Thalib berikut ini :
Dari Qais al-Kharifi, dari Ali, ia berkata, "Rasulullah telah mendahului, Abu Bakar hadir kedua, dan Umar hadir ketiga, kemudian fitnah mendera kami, semoga Allah mengampuni org yg Dia kehendaki." Abu Abdirrahman berkata, "Ayahku berkata, 'Perkataannya, 'Kemudian fitnah mendera kami,' ia ingin merendahkan diri dgnnya'." [Diriwayatkan olh Ahmad, al-Musnad, 1/200]
Amr meriwayatkan dari Ali [al-Musnad, 1/237]. Dan Abdu Khair meriwayatkannya dari Ali [Fadhail ash-shahabah, 1/214]. Dan Sa'id bin qais al-Kharifi meriwayatkannya dari ali [Fadhail ash-shahabah, 1/387]
Apakah Ali mengakui bahwa dirinya telah menyimpang, dan tlh masuk dlm perkara yg merupakan suatu kemaksiatan, lalu memohon kpd Allah agar mengampuninya? Jawablah!!
Kemudian lihatlah kpd Ahlus Sunnah, yg memiliki hati yg bersih, mrk mengarahkan perkataan para pembesar kpd sisi yg paling baik. Setelah Imam Ahmad mengetengahkan hadits Ali tadi, ia mengomentarinya dgn mengatakan : 'Ia ingin merendahkan diri." Yakni bhw ia mengatakan hal itu semata dlm rangka merendahkan diri dan menghinakan diri kpd Allah, menjalankan perintah Allah, "Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yg paling mengetahui tentang org yg bertakwa." (QS. An-Najm ; 32)
Kemudian perkataan Al-Bara ibn Azib, "Wahai keponakanku! Sesungguhnya kamu tdk tau apa yg tlh kami perbuat setelahnya." Apakah perbedaan pendapat yg terjadi merupakan hal yg rahasia, tdk seorgpun tau ataukah terlihat dan dikenal?? Bagaimana ia mengatakan, 'Kamu tdk tahu', sementara semua org mengetahui apa yg terjadi?? Adaikata ia mengisyaratkan kpd suat hal yg terbuka, pstilah ia akan mengatakan, "Sesungguhnya kamu tahu apa yg kami perbuat."
Kemarin jam 2:17 •
Abu Abdillah
Selanjutnya perkataan ibnu Mas'ud... mana ada isyarat kalau mereka itu sahabat Rasul??? Justru realita menunjukkan bhw Sahabat rasul adalah org yg meninggikan sunnah. Tak bisa dipungkiri bhw Islam menuai zaman keemasannya di zaman Khulafa ar-Rasyidin. Silahkan bandingkan kegemilangan Islam yg tlh ditorehkan Khulafa ar rasyidin dgn apa yg tlh dicapai org2 Syiah....
Allah berfirman :
"Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku." (QS. An-Nur : 55)
Ayat ini mengisyaratkan kpd 3 hal :
1. Mereka berkuasa
2. Allah meneguhkan agama kpd mereka
3. Mereka tetap menyembah Allah
Kemarin jam 2:27 •
Evan Pratama
salut akhirnya ngaku juga ya bhw sahabat sdh ngerubah agama.Imam Ali pintunya ilmu tdk akan pernah ngelakuin seperti yg kalian tuduhkan krn beliau itu telah disucikan oleh Allah Swt.Satu lg fitnah terhdp pintu ilmunya nabi.oh iya fina jika hadist bhw Ali adalah pintu ilmu nabi hny pada masa hidup beliau maka itu juga berlaku tuk abu bakar dan kroni kroninya.
Kemarin jam 2:28 •
Catatan : Orang ini betul-betul ngeyel. Dia bersikukuh kepada perkataan al-Bara ibn Azib. Ketika di suruh timbang perkataan tersebut dengan perkataan Ali bin Abi Thalib yang maknanya sama dengan perkataan al-Bara, dia malah justru menuduh kami melakukan kedustaan atas Ali bin Abi Tahlib. Yah, demikianlah kelakuan mereka, ketika ada riwayat yang sekan-akan menguntungkannya, maka dia berpegang teguh kepadanya dengan kuat. Tetapi ketika ada riwayat yang menyudutkannya, maka senjata pemungkasnya adalah ’kalian berdusta’. Padahal siapa yang berdusta kalau bukan dirinya. Bukankah sudah di sampaikan kepadanya, bahwasanya hadits ’Babul Ilmi” (Pintu Ilmu) adalah riwayat yang dusta??? Toh, tetap saja dia berpegang teguh kepadanya. Padahal Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, ”Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaknya dia menempati tempat duduknya di Neraka.” (HR. Muslim dll)
Abu Abdillah
Selalu sj hadits tentang haudh yg diketengahkan olh org2 yg ada penyakit di dlm hatinya utk menghina sahabat Rasul...
Toyyib..
Sebelumnya, sy mau tanya sama nt, hadits itu kamu mengisyatkannya kpd siapa?? disebut sj, supaya diskusi kita jelas... gak pake tebak2an...
selanjutnya, timbanglah hadits2 tersebut dgn hadits tentang haudh berikut ini ;
Telah menceritakan kepada kami Sa’iid bin Abi Maryam : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutharrif : Telah menceritakan kepadaku Abu Haazim, dari Sahl bin Sa’iid, ia berkata : Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya akulah yang pertama-tama mendatangi Haudl. Barangsiapa yang menuju kepadaku akan minum, dan barangsiapa yang minum niscaya tidak akan haus selama-lamanya. Sungguh akan ada beberapa kaum yang mendatangiku dan aku mengenalnya dan mereka juga mengenaliku, kemudian antara aku dan mereka dihalangi". Abu Haazim berkata : “Lalu An-Nu'maan bin Abi 'Ayyaasy mendengarku, lalu berkata : 'Beginikah kamu mendengar dari Sahl ?'. Aku berkata : ‘Benar’. Lalu ia berkata : ‘Aku bersaksi atas Abu Sa'iid Al-Khudriy, bahwasannya aku benar-benar telah mendengarnya dimana ia menambah lafadh : "Lalu aku (Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam) berkata : ‘Mereka adalah bagian dariku !'. Namun dikatakan : 'Sungguh engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu !' Maka aku berkata : ‘Menjauh, menjauh, bagi orang yang mengubah (agama) sepeninggalku" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6583-6584].
Perkataan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam : إنهم مني (‘mereka adalah bagian dariku’) merupakan lafadh yang mengarah pertama kami kepada Ahlul-Bait beliau. Makna inilah yang lebih dekat daripada yang lain.
Inilah hadits yang sering dibawakan orang-orang Syi’ah :
أنت مني وأنا منك
“Engkau (‘Aliy) termasuk bagian dariku, dan akupun termasuk bagian darimu” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 4251].
فاطمة بضعة مني، فمن أغضبها أغضبني
“Faathimah adalah bagian dariku. Barangsiapa yang membuatnya marah, itu artinya juga membuatku marah” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3714].
حسين مني وأنا من حسين أحب الله من أحب حسينا حسين سبط من الأسباط
“Husain termasuk bagian dariku dan aku termasuk bagian dari Husain. Allah akan mencintai siapa saja yang mencintai Husain. Husain adalah satu umat di antara umat-umat lain dalam kebaikan” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 3775, Ahmad 4/172 dan dalam Al-Fadlaail no. 1361, Ibnu Abi Syaibah 12/102, Ibnu Maajah no. 144, Ibnu Hibbaan no. 6971, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Kabiir 22/no. 702, Al-Haakim 3/177, dan lain-lain; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 1227].
Masih banyak hadits-hadits lain semisal.
‘Aliy, Faathimah, dan Al-Husain radliyallaahu ‘anhum merupakan bagian dari (Ahlul-Bait) Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Bukankah hadits2 tersebut memberatkan ahlul bait???
Dikuatkan lagi dengan kesaksian Asmaa’ binti Abi Bakr radliyallaahu ‘anhumaa yang membawakan lafadh semisal :
Telah menceritakan kepadaku Sa’iid bin Abi Maryam, dari Naafi’ bin ‘Umar, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Mulaikah, dari Asmaa’ binti Abi Bakr radliyallaahu ‘anhaa, ia berkata : Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku akan berdiri di atas telaga Haudl, kemudian aku akan melihat beberapa orang akan datang kepadaku di antara kalian, dan beberapa manusia dihalau dariku, dan aku akan berkata : ‘Ya Rabb, mereka bagian dariku dan dari ummatku’. Kemudian akan dikatakan : ‘Apakah kamu mengetahui apa yang mereka perbuat sepeninggalmu?’. Demi Allah, mereka telah berbalik ke belakang (murtad)” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6593].
Kemarin jam 2:46
Catatan : Untuk mengetahui selengkapanya silahkan lihat di link ini :
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/11/ahlul-bait-termasuk-yang-terusir-dari.html
Abu Abdillah
hadist nabi rasullah saww bsrsabda yang paling banyak saya kwatirkan atas umatku sepeninggalku adalah seorang yang mentakwilkan Al-quran ia (meletakkan)menafsirkannya bukan pada tempatnya dan seoranh yang mengaku bahwa ia lebih berhak atas ...urusan ini (kepengurusan umat)dari yg lainya.Hadist riwayat ath-Thabrani (lihat kanz ummal:10\200)
ini lg.. kpd siapa kamu mengarahkan hadits ini?? hadits ini cocoknya buat penganut Syiah..
berikut ini beberap contohnya :
Al-Kalaini di dalam kitabnya al-kafi bab Fihi Nukat wa Natf min at-Tanzil fi al-Wilayah, riwayat no. 24, dari Abu Ja'far, ia berkata, "Allah tlh mewahyukan kpd NabiNya,
'Maka berpegang teguhlah kpd agama yg telah diwahyukan kepadamu (Muhammad). Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yg lurus.' (QS. Az-Zukhruf : 43)"
Ia berkata, "Sesungguhnya kamu (Muhammad) di atas wilayah Ali dan Ali adalah ash-Shirathal Muastaqim."
Subhanallah... sikap ghuluw kpd Ali yg mengakibatkan penghinaan kpd Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam...
Dalm riwayat pertama bab ini, dari Salim al-Hannath, ia berkata, Aku berkata Abu Ja'far, ia kabarkan kepadaku mengenai firman Allah
"Dan dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara org2 yg memberi peringatan, dgn bahasa Arab yg jelas." (QS. Asy-Syu'ara : 193-195)
Ia berkata, "Ia adalah Wilayah bagi Amirul mikminin."
kemudian riwayat keduanya, mengenai tafsir amanah yg ditawarkan kpd langit dan bumi, dari ja'far ash-shadiq bhw ia adalah wilayah Amirul mikmin.Lihat Selengkapnya
Kemarin jam 3:05 •
Irwansyah Burhanuddin
Kata ustadz armen,gmn mo brdebat hadist ma org syiah lha wong perawi2 dr kalangan shbt rasul aj mereka kafirkan.yg g da lg dech jalan dialog kecuali dgn PEDANG... ^,^
Kemarin jam 7:11 •
Evan Pratama
wkwkwkw itulah untuk membuktikan bhw ulama kalian mngakui keutamaan IMAM ALI KW,jika saya pakai hadist dr kalangan kami pasti kalian tdk akan terima,saya pecinta AHLULBAYT tdk takut dng pedang walaupun pedang itu akan menbas leher aku krn hidup bersama orang dzalim adalah kehidupan yg hina dina.
19 jam yang lalu •
Evan Pratama
wah ada nama sahal wkwkwk,ulama kalian banyak yg mencela dia dan banyak yg tdk mau meriwayatkan dari dia,jangan untuk membungkam kebnaran dng cara memakai yg jelek.
19 jam yang lalu •
Evan Pratama
Barang siapa yg mencntai Ali pst mencintai rasullah dan barang siapa membenci Ali pasti membenci rasullah,partainya Ali adalah partainya rasullah dan partainya rasullah partainya Allah.Diluar itu tak tahulah partai apa.
19 jam yang lalu •
Fina Fauziah
Mas Evan, maksud fina, manfaat imam Mahdi dlm urusan agama.. Khan gak ada yg dpt diperaya perkataannya kecuali imam makshum khan??? gimana ini?? Imam Mahdi khan memiliki misi tkk menyampaikan risalah..
11 jam yang lalu •
Penya'ir Musafir Padang Pasir
Xixixi
Evan..
9 jam yang lalu •
Evan Pratama
apa gunanya kujelaskan kefina sdngkan kalian tdk mempercayainya bagi kami ada dong.
9 jam yang lalu •
Demikianlah diskusi kami dengan seorang penganut Syi’ah Rafidhah al-Itsna Al-Asariyyah. Di copy-paste dengan lengkap, tanpa ada penambahan maupun pengurangan. Kecuali sedikit sebuah catatan yang telah saya tambahkan.